HIKMAWATY

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PELATIHAN MENULIS SAGUSABU DI KOTA WONOSBO

Pelatihan yang kuikuti pada hari ini, Sabtu, 28 April 2018 tentang Diklat Penulisan Buku Satu Guru Satu Buku (SAGUSABU) di Rumah Makan Sari Rasa. Peserta diklat diikuti oleh 127 peserta dari Wonosobo, Banjar Negara dan Purworejo. Peserta terdiri dari kepala sekolah, pengawas, guru SD, SMP, SMA dan SMK bahkan ada siswa dari SD.

Diklat dIsampaikan oleh narasumber yang sangat luar biasa sekali. Narasumber memberikan pengarahan teknik mrnulis buku dengan menarik, sabar dan penuh enejik. Berbagai contoh buku dan teknik penulisan disampaikan dengan lugas dan jelas. Beberapa profil penulis dari berbagai daerah ditayangkan dengan segala cerita yang menelatari penulis. Judul buku para penulis sangat menarik dan inspiratif. Hal ini menggugah rasaku ingin seperti mereka yang bisa menulis.

Beberapa contoh buku yang menjadi inspirasiku untuk menulis antara lain Ikhlas dalam Penantian, Takkan Lari Gunung Dikejar, Aki aki Ganteng, Marbot ingin Jadi Dokter, Terpesona Guru 3 D, Putri Lebah dan Pangeran Kumbang, Tasya Belajar Memasak, I Meong You, Misteri di Sekolahku, Mimpi Penulis Cilik, Liburan yang Tak Terlupakan, Menjemput Meutia, Mutiara yang Terabaikan, Anak Bukan Miniatur orang Dewasa, Lambaian Sakura, Menghafal Al Quran, Sisik yang Berharga, Jangan Takut Menang, Mimpi di Lautan Duri, dan msih banyak yang laiinnya. Semuanya bagus bagus. Apalagi dengan desain cover yang sungguh memukau sehingga orang yang melihatnya tertarik untuk membacanya, sungguh luar biasa sekali.

Sebagai pemula kami ditugaskan untuk membuat cerita tentang air mineral. Peserta bebas menulis sesuai dengan apa yang dilihatnya. Kami diberi waktu kira kira lima menit. Seorang peserta disuruh untuk membacakan hasil tulisannya. Ternyata menarik juga ceritanya yang hanya menceritakan tentang sebotol air mineral.

Setelah itu kami ditugaskan menulis lima peristiwa yang paling berkesan dalam hidup. Kemudian kami memilih salah satu cerita yang paling bagus untuk dibuatkan outline dan sinopsis. Waktunya sangat singkat sekali sehingga kami terburu buru dalam menulis. Aku sendiri tidak selesai menulis 300 kata dan akhirnya terpaksa dilanjutkan di rumah. Walaupun terbata bata akhirnya tulisanku selesai juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lankutkan!

29 Apr
Balas

Luar biasa! Tulisan pertama sudah mengalir. Selanjutnya akan menjadi tulisan yang semakin segar. Salam literasi!

29 Apr
Balas

Semula aku menduga ini tulisan reportase, karena pada kalimat pembuka serupa lead berita. Tetapi masuk pada paragraf berikutnya, tulisan lebih menjurus ke pengalaman pribadi. Dari segi isi sudah bagus bu Hikma, mengangat sisi positif diklat SaguSabu yang dapat memotivati dan menginspirasi peserta. Termasuk bu Hikma sendiri yang tertarik dengan judul-judul buku karya guru pada diklat-diklat sebelumnya. Cuma sedikit masukkan bu, walaupun ini tulisan jenis pengalaman, tata tulis, terutama penulisan ejaan sebaiknya lebih cermat. Seperti kata WONOSBO pada judul, Banjar Negara sebaiknya dirangkai Banjarnegara. Kata mrnulis, enerjik, menelatari, Aki aki Ganteng, msih, laiinnya, bagus bagus yang seharusnya menggunakan kata penghubung karena bentuk reduplikasi. Untuk menyangatkan kupikir secukupnya saja bu, seperti sangat luar biasa sekali, cukup sangat luar biasa atau luar biasa sekali. Begitu juga untuk mengungkapkan rasa senang, cukup sangat senang atau senang sekali, tidak harus "sangat senang sekali". Kata terbata-bata untuk menulis kok janggal ya bu. Bukannya terbata-bata itu untuk menggambarkan ucapan yang kurang lancar. Mungkin yang dimaksudkan, "kesulitan menulis atau tersendat-sendat". Maaf bu, komentar pertamaku mungkin kurang berkenan. Begitu caraku menunjukkan perhatian dan apresiasi pada karya teman, semoga bermanfaat. Tolong bu, tulisanku juga dikritik dan diberi masukkan, kita sama-sama masih tahap belajar. Semangat, salam literasi!

29 Apr
Balas



search

New Post