Dwi Setyowati Hilga

Nama : Dwi Setyowati Hilga, S.Pd Instansi : SMKN 2 WONOSOBO ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KOKESHI KESAYANGAN (Part. 1)
Sumber Gambar: Bobo. ID

KOKESHI KESAYANGAN (Part. 1)

KOKESHI KESAYANGAN

(Hari 7)

-TERTIDUR-

"Huh sebel, tiap hari selalu saja ada tugas PJJ. Mereka pikir kami tidak capek apa mengerjakan tugas terus.." Sambil melempar tas ke lantai setelah selesai mengerjakan tugas, Mei menggerutu menyalahkan guru yang selalu memberikan tugas di akhir PJJ secara Online.

Buku-buku dan alat tulis berantakan keluar dari tasnya. Mei tak perduli, ia malah langsung merebahkan diri di tempat tidurnya yang sangat nyaman. Mei tidur telentang, menarik nafas panjang dan memejamkan matanya.

Belum ada 1 menit, mei membuka matanya kembali. Nampaknya ia tak bisa tidur. Mei menoleh ke lantai, melihat tas dengan segala isinya yang berserakan. Lalu ia bangun dan segera membereskan buku-buku dan semua isi tasnya. Mei meletakkan tas di dekat meja belajarnya yang berada tepat di depan jendela kamar. Kamar mei berada dilantai dua. Jika jendela kamar dibuka maka pemandangan dari dalam kamar mei sangat indah karena bisa melihat situasi kota dengan jelas.

Mei duduk dikursi belajarnya, melipat kedua tangannya di meja untuk menyandarkan kepalanya. Tatapan matanya menerawang jauh ke arah luar jendela kamar. Jemarinya mulai mengetuk-ketuk meja untuk menghilangkan kesunyian disore ini.

"Alhamdulillah tugas hari ini sudah ku kerjakan. Dan besok hari minggu, stop tak ada PJJ. Sudah bosan rasanya aku". Mei berbicara sendiri dan tanpa sadar mei tertidur dimeja.

"Mei, tutup pintu jendela kamarmu nak, hari sudah mulai gelap". Suara ibu terdengar sangat jelas dari kamar mei. Tapi nampaknya mei tak mendengar karena tertidur pulas.

"Mei.. Mei... ".

Suara ibu kembali terdengar. Karena tak ada jawaban dari mei maka ibu membuka pintu kamar mei dengan perlahan dan masuk ke dalam.

"Hmmm.. rupanya kamu tertidur di meja belajar mu lagi nak", sambil tersenyum perlahan ibu mendekati mei. Sebelum ibu membangunkan mei, ibu mengunci jendela kamar dan menutup rapat korden bercorak bintang-bintang yang terpasang di jendela kamar mei.

"Mei.. Bangun... Sholat maghrib dulu nak". Ibu mencoba membangunkan mei sambil membelai rambut mei yang panjang terurai, dan mei pun terbangun. Mei lalu mengambil air wudhu dan bergegas menuju ke mushola kecil dalam rumahnya untuk mengikuti sholat berjamaah dengan ayah dan ibu.

Mei adalah anak satu-satunya dari pasangan Ali dan Fani. Mei masih berumur 16 tahun, ia kini duduk dibangku SMK kelas X.

Pembelajaran secara online masih terus diperpanjang. Pandemi yang mewabah tak kunjung berhenti. Sudah hampir enam bulan BDR namun pembelajaran belum diijinkan untuk tatap muka karena Covid-19 belum berakhir tapi justru makin meningkat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bu guru juga sedih PJJ terus. Sabar ya Mei. Salam kenal bun.

28 Jan
Balas

Salam kenal juga bun..

28 Jan



search

New Post