Lorong Gelap (Episode 1)
LORONG GELAP
Namaku gadis, aku masih duduk dibangku SMA. Karena demam tinggi aku harus dirawat di RS. Dengan infus, obat, dan perawatan dokter aku yakin akan segera sembuh.
Memasuki hari ketiga panasku tak kunjung turun, sepertinya kondisiku masih belum membaik. Menjelang maghrib tiba-tiba aku merasa tidak nyaman, tapi belaian ibu yang setiap saat disampingku menenangkanku. Dan akupun tertidur.
Ada apa ini, tiba-tiba gelap tanpa cahaya sedikitpun. Aku yang sedang sakit parah saking takutnya sampe terbangun dengan posisi duduk ditempat tidur dan seperti biasanya spontan berteriak memanggil siapapun agar segera menghidupkan lampu atau sumber cahaya karena aku paling tidak bisa tahan dalam suasana gelap.
Teriakanku makin keras, kusebut satu persatu keluarga dari ibu, bapak, kakak, dan adiku tapi tak satupun menjawab teriakanku.
Aku menangis keras, sambil terus berteriak memanggil mereka dan berharap ada seseorang mendengarku untuk segera mendekatiku membawakan lilin, memelukku dan menenangkanku seperti biasa jika mati lampu.
Cukup lama sudah aku menangis. Dadaku mulai sesak dalam gelap. Namun tak seorang pun mendengar teriakanku.
Ini tidak seperti biasanya, apalagi aku sedang sakit. Tidak mungkin mereka meninggalkan aku sendirian. Mereka selalu menjagaku setiap detik kalaku sakit.
Tapi... Ada apa ini, dimana mereka semua, mengapa tega membiarkan aku sendiri dalam gelap, dan mengapa gelap ini tak kunjung usai?
"Ibuuuuu..... dimana kau.... "
"Engkau yang paling mengerti aku dalam situasi seperti ini.. Tapi kenapa tak segera datang untukku.. Ada apa dengan ibu... hiks.."
Jeritan dan tangisku pecah lagi karena dadaku semakin sesak untuk bernafas sementara seribu pertanyaan belum juga terjawab.
Lalu ditengah kepanikanku aku mencoba untuk.............
To be continued >>>
Apakah yang sebenarnya sedang terjadi?
Bagaimana kisah selanjutnya?
Tunggu esok hari ya....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih, maaf lama vacum. Coba menulis lagi
Siap menunggu, salam kensl dan saya tunggu kunjungannya
Terima kasih bu. Sudah berkunjung
Mantab cerpennya bu. Salam sukses selalu