Dwi Setyowati Hilga

Nama : Dwi Setyowati Hilga, S.Pd Instansi : SMKN 2 WONOSOBO ...

Selengkapnya
Navigasi Web
LORONG GELAP (Episode 4)

LORONG GELAP (Episode 4)

LORONG GELAP

(Episode 4)

Ada sesuatu yang bergerak, hanya tampak hitam namun seperti sosok manusia yang melambaikan tangannya. Oh benarkah itu manusia diujung lorong? Dengan penuh tanda tanya aku yakinkan penglihatanku dengan cara lebih fokus melihatnya. Beberapa detik tak berkedip mataku, dan yang kulihat tak berubah. Masih berwarna hitam namun terus bergerak.

Tiba-tiba aku seperti mendapatkan energi baru untuk bangkit lagi dari jatuhku karena ingin segera sampai diujung Lorong Gelap ini. Bismillah..Perlahan aku berdiri dan siap untuk melangkah lagi meski kurasa sudah habis tenagaku ini.

Sebelum melangkah, aku menoleh kebelakang, berharap aku melihat cahaya disana. Namun gelap gulita, membuatku mencekam dalam ketakutan. Tanpa berpikir lagi aku langsung mengayunkan kakiku kembali untuk melangkah. Aku harus bisa sampai diujung lorong itu, aku tak mau berhenti disini bahkan kembali ke lorong gelap ini, tidak...

Dalam tanya hati yang tak henti dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan dalam langkah sempoyonganku yang penuh tekad meski perih kaki penuh luka karena berkali-kali terjatuh, tampak cahaya makin terang didepanku.

Dan benar... Sosok yang kulihat berwarna hitam tadi makin jelas bahwa itu adalah manusia. Hatiku sangat gembira, iya aku tak sendiri lagi disini. Aku berusaha berteriak untuk menyapanya agar siapapun itu tahu bahwa aku butuh bantuannya. Karena meski sudah semakin dekat aku merasakan aku sudah tak sanggup lagi untuk berjalan. Namun saat aku berteriak suaraku sepertinya hilang, tak keluar suara dari mulutku.

Aku kembali menangis, pesimispun datang lagi karena aku merasa tak akan mampu untuk sampai diujung lorong itu. Langkah ku yang lemah terasa makin gemetar, perih-perih telapak kakiku makin terasa seperti menapak di atas pecahan kaca. "Ya Allah.. Berilah kekuatan kepada hambamu ini Ya Allah... " Dalam tangisku hanya kalimat lirih ini yang keluar dari mulutku.

Saat aku benar-benar sudah pasrah, aku mendengar suara yang sangat aku kenali. " Teruslah berjalan.. Jangan berhenti.. Ayo kamu pasti bisa.. " Ya aku yakin aku sangat mengenali suara ini. Ini seperti suara ibuku, ya suara ibu, benarkah itu ibu? Sekali lagi suara itu terdengar, dan kali ini makin jelas bahwa itu adalah suara ibuku. Kulihat diujung lorong, ia terus berteriak memberiku semangat untuk terus berjalan dan terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Tangisku kembali pecah.. Meski tak kluar suara dari mulutku aku terus berteriak "ibu.. Ibuu.. Tolong aku.. Bantu aku.. Aku sudah tidak mampu lagi untuk berjalan bu.. Tolong aku buu....ibuuu...jangan biarkan aku sendiri disini bu.. Ibuuu... "

Sepertinya ibu tau apa yang kurasakan dan mendengar rintihan ku. Ia kembali melambai-lambaikan tangannya. Memberi semangat agar aku terus melangkah. Ia ingin aku sampai disana. Ia ingin segera memelukku dan memberikan pertolongan untukku. Kudengar ia menangis. Kudengar ia berdoa, memohon pertolongan kepada Allah untuk ku.

Bismillah.. Aku coba melangkah, sekuat tenagaku, aku masih ingin bertemu ibu, aku ingin sampai dipelukannya, pasti ibu akan menolongku. Ya aku masih mampu berjalan, makin dekat.. Sangat dekat.. Dan benar-benar dekat dengan sinar yang sangat terang. Aku melihat wajah yang sangat menyanyangiku, ia menangis, namun kulihat senyum yang selalu ada untukku. Ia terus berdoa, dengan kedua tangannya siap memelukku. Saat aku tepat berada didepan ibuku, sebelum aku sempat berkata-kata tiba-tiba aku pingsan, jatuh dipelukkan ibu. Saat itu sinar yang terang meredup, perlahan menghilang, dan kembali gelap gulita. Sunyi, sepi tanpa suara.

To be continued.. Kisah ini belum berakhir. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya dengan gadis ya..

Ikuti cerita episode selanjutnya ya..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bagus buk, membuat kita bertanya tanya, apakah gadis itu akn sadar atau meninggal

22 Jan
Balas



search

New Post