LORONG GELAP (Episode 5)
Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Kali ini aku merasa tertidur disuatu tempat seperti pada saat aku pertama kali mengalami kejadian yang sampai saat ini masih tak kumengerti.
Mataku masih tertutup, tapi aku mulai mendengar suara-suara dari beberapa orang yang sedang berdoa di sekeliling ku. Tiba-tiba ada sentuhan tangan yang lembut diwajahku. Ia memaksaku membuka mulutku. Aku merasa ada sesuatu yang masuk kemulutku. Tiba-tiba aku tersedak, terbatuk batuk sehingga mataku terbuka. Segelas air putih sudah berada di ujung bibirku sehingga aku pun secara refleks meneguk perlahan.
Ternyata ibu mengambil tindakan sendiri tanpa instruksi dari dokter dengan memberikan obat untuk mencoba membantuku tersadar.
Tiba-tiba tangisan dan ucapan syukur membanjiriku. Ibu yang terus memelukku erat berkali-kali menyebut Asma Allah sebagai ungkapan syukur ditelingaku. Aku masih tak mengerti dengan apa yang terjadi. Aku melihat disekelilingku keluargaku menangis dan terus mengucap syukur.
Dalam isak tangis, suara ibuku jelas sekali terdengar ditelingaku. "Alhamdulillah.. Terima kasih Ya Allah.. Engkau masih memberikan kehidupan untuk gadis anaku ini.. Alhamdulillah Ya Allah.. Alhamdulillah... Subhanalloh.. " Aku masih tak mengerti.. Aku melihat semua orang menangisiku.
Aku coba berbicara. Lirih. Berharap ibu mendengar suaraku. " Bu.. " Dengan cepat ibu menjawab, " ya sayang.. Ucapkan syukur pada Allah nak.. kmu masih diberikan kehidupan... " Saat itu aku baru sadar, dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi padaku. Aku langsung mengucap syukur. "Alhamdulillah.. Alhamdulillah Ya Allah..terima kasih atas kembalinya aku di dunia". Tetes air mataku pun deras mengalir. Dengang penuh kelembutan ibu mengusap air mataku dan tak henti memelukku kuat.
Kini aku mengerti bahwa kejadian di lorong gelap yang kulewati adalah saat kritis antara hidup dan matiku. Ternyata aku masih diberikan nyawa untuk kembali hidup di dunia ini. Terima kasih Tuhan atas kesempatan ini. Aku akan jalani kehidupanku dengan lebih baik.
Perawat pun datang, semua menyingkir, ia dengan sigap mengontrol kondisi ku. Mulai dari denyut nadi, suhu tubuh, posisi infus, dan lain-lain dicatat dengan lengkap. Kemudian ia menyarankan agar aku istirahat. Malam ini ibu dan bapakku menungguku di RS.
Belum ada 5 menit sejak perawat meninggalkan bangsal ku, tiba-tiba terdengar jeritan suara perempuan menangis meraung-raung. Suara itu berada tepat didepan kamarku. "Tidaak.. Jangan tinggalkan aku pak.. Tidaaakk... Suster tolong bapakku... Toloooong..". Suara tangisan itu membuat semua orang yang mendengar panik dan berlarian menuju kamar depan ruangku.
Dia adalah seorang gadis bernama dian yang sering datang ke kamarku untuk sekedar menyapa jika ibuku sedang keluar untuk membeli sesuatu. Innalillahi wainnailaihi rojiun.. Seorang bapak berumur 60 tahun meninggal dunia. Dian kehilangan bapaknya. Semoga diberikan ketabahan.
Perawat datang, keluarga dian datang, sungguh mencekam melihat situasi yang terjadi. Aku menangis, kami semua menangis. Kedua orang tuaku menangis dan memelukku erat.
Malam yang sangat mencekam. Penuh makna untuk mengerti sebuah kehidupan.
Akhirnya setelah 1 minggu di RS, aku diijinkan pulang kerumah karena dinyatakan sembuh. Kini aku tumbuh sebagai Gadis yang ceria, santun, dan jalani hidup bahagia dengan keluarga yang sangat menyayangiku.
Demikian kisah Lorong Gelap yang dialami gadis. Semua makhluk hidup pasti akan bertemu dengan hari akhir. Dunia ini hanyalah sementara. Kita hanya singgah sebentar. Lorong gelap yang sangat mencekam akan dilalui oleh semua manusia.
Tidak akan ada yang pernah tahu tentang hidup dan mati. Ajalpun tak memandang usia, jenis kelamin, derajat, paras, dan lainnya.
Mari hidup dalam kebaikan, hilangkan rasa sombong dan ingatlah ajal bisa menghampiri kapan saja. Belajar tentang kehidupan padukanlah dengan agama agar menjadi ilmu untuk bekal di hari nanti.
The End
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar