SAAT HIJAB MENJADI APD

#tantangan gurusiana hari ke-5

Ditengah suasana yang masih tak menentu, hiruk pikuk kepanikan yang belum juga tersolusi, kehidupan tidak bisa berhenti begitu saja. Diantara rasa takut, was-was, dan berpasrah kita harus tetap melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai ASN.

Kamis, tanggal 19 Maret 2020 kami guru SMKN 2 Wonosobo mendapatkan undangan untuk mengadakan Rapat Koordinasi Persiapan US yang harus dilaksanakan pada bulan ini secara Online.

Meski ada rasa was-was dihati, namun Bismillah, mengawali hariku keluar rumah pagi ini semoga semua dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Saat bersiap meluncur ke SMK aku tersadar ada APD (Alat Pelindung Diri) yang belum aku pakai. Masker, dimana masker ku.

Aku berusaha mencari tapi ternyata tak kutemukan, maklum masker memang sudah langka dipasaran sehingga kami hanya punya sedikit stok saja dan sepertinya di rumahku sudah habis.

Tak harus risau karena aku seorang muslim, berhijab. Tak ada masker hijab pun jadi. Tentunya hijab yang kujadikan pengganti masker adalah hijab yang agak lebar agar lebih nyaman untuk menutup bagian muka selayaknya masker.

Dengan peniti yang cantik kupasang disebelah kanan dan kiri dekat dengan kedua telinga sehingga hijab pun dalam sekejab menjadi masker.

Dulu, mohon maaf aku melihat wanita muslim yang bercadar merasa takut karena tak bisa mengenali wajahnya. Waawlahu allam, hari ini aku menjadi wanita bercadar, merasakan bagaimana berada dibalik cadar dan terlindungi.

Hari ini hijabku menjadi APD-ku.

Semoga seluruh wanita muslim tak risau lagi kehabisan masker karena hijabmu dapat menjadi alat pelindung untuk dirimu. Teruslah bersemangat untuk mengemban amanat sebagai ASN.

Salam Literasi

HIL_Art