#tantangan gurusiana hari ke - 1

Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun hingga hand sanitizer masih terus gencar dilakukan, seiring bertambahnya penyebaran wabah virus corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Sehabis memegang benda-benda asing dalam aktivitas sehari-hari yang kemungkinan terdapat bakteri jahat, termasuk virus corona, hand sanitizer dapat digunakan sebagai desinfektan untuk membersihkan tangan.

Setelah masker menjadi yang no satu diburu masyarakat demi menjaga kesehatannya, kini hand sanitizer pun dengan cepat habis ludes di pasaran. Bagaimana tidak, begitu ada info untuk selalu mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer, dengan cepat masyarakat memborong hand sanitizer di pasaran.

Hal ini ternyata membuat banyak oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi ini ditengah keprihatinan masyarakat terhadap virus corona.

Apakah anda termasuk yang kehabisan hand sanitizer dipasaran?

Saya termasuk telat membeli sehingga hand sanitizer yang sekarang ada semuanya bermerek baru. Awalnya PD saja menggunakannya. Suatu sore si adik bertanya, “mah ini hand sanitizer apa bukan?”, sambil menunjukkan botol hand sanitizer yang isinya tinggal separo. “iya betul, kenapa dek?” jawabku. “Kok kotor sih, liat ini mah”.. sekali lagi adik menunjukkan botol tersebut lebih dekat dan betul sekali warna hand sanitizer di dalam botol tidak sebening saat pertama beli, dan ada banyak serat-serat berwarna coklat yang melayang-layang saat botol dikocok.

Saat itu juga langsung kubuang isi hand sanitizer tersebut demi keamanan kami sekeluarga. Rasa sedih dan kecewa, niat hati memberikan perlindungan untuk keluarga ternyata malah bisa menjadi sebaliknya jika kita tidak waspada.

Melalui tulisan ini saya pribadi menghimbau kepada teman-teman, masyarat, dan saudaraku semua untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam membeli hand sanitizer. Cek dengan baik sebelum membeli dan memutuskan untuk menggunakannnya.

BPOM RI menyampaikan dengan jelas dalam akun resmi Instagramnya (bpom_ri) tentang hand sanitizer. Ada lima penjelasan terkait dengan ijin edar produk hand sanitizer, yakni:

Hand sanitizer adalah produk pembersih tangan mengandung disinfektan yang pada umumnya mengandung alkohol untuk membersihkan tangan agar bersih dari virus dan bakteri Berdasarkan Permenkes RI No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, hand sanitizer termasuk dalam kategori Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Produk PKRT termasuk hand sanitizer yang diproduksi, diimpor, dirakit dan/atau dikemas ulang, dan akan diedarkan harus memiliki Izin Edar dari Kementerian Kesehatan. Tidak ada larangan bagi masyarakat memproduksi hand sanitizer untuk digunakan sendiri sesuai dengan pedoman World Health Organization (WHO). Namun jika masyarakat memproduksi hand sanitizer untuk diperjualbelikan, maka harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Dari kutipan di atas memang betul tidak ada larangan bagi masyarakat untuk memproduksi hand sanitizer untuk digunakan sendiri maupun untuk diperjualbelikan, namun harus sesuai dengan pedoman dari WHO. Jangan asal produksi, apalagi hanya untuk mencari keuntungan saja. Tujuan yang semula untuk menjaga kesehatan bisa-bisa malah berakibat fatal bagi yang lain.

Hati-hati dengan hand sanitizer abal-abal ya.

Dan stop deh untuk para pengedar hand sanitizer abal-abal.

Wonosobo, 31 Maret 2020.

Salam Literasi

Hil_Art