(Based on true story)

Perkenalkan, nama saya Farasyah Lutfi Aulia, bisa dibilang saya pakar hypnosis, memperlajari hipnotis dari sosok sahabat bernama Ahmad, Ahmad sosok Hafidz Al-Quran, hypnosis bukanlah ilmu hitam, ilmu hypnosis yang ia miliki sering membantu beberapa sahabatnya dalam menghadapi beragam trauma, hingga rumah tangga yang mulai retak untuk kembali utuh harmonis, hingga banyak yang merasa berhutang budi padanya, termasuk saya pribadi, ucapan terima kasih saya hanya bisa saya abadikan lewat tulisan sederhana ini, sebelum saya melanjutkan, saya akan membahas singkat tentang hipnotis.

Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran, dalam literature barat hipnotis disebut dengan hypnosis atau hypnotism yang berasal dari kata hypnos, nama dewa tidur dalam mitologi yunani, hypnosis merupakan seni sugesti dalam ranah relaksasi pikiran

Farasyah dalam bahasa arab artinya kupu kupu, Lutfi bermakna lemah lembut, Aulia artinya para kekasih Allah, abaikan nama saya yang berkesan feminim, saya cowok yang menikah di umur 24 tahun dengan sosok istri yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, alias dijodohkan, sedangkan istri saya berumur 20 Tahun, karena proses pernikahan kami yang begitu singkat tanpa ada proses pacaran, sedikit banyak kami mengalami miskomunikasi, saya yang masih terlalu kaku dan canggung, istri yang terlalu khawatir berlebihan tentang lika liku pernikahan, saya yang berusaha menebak nebak pola pikir istri, istri yang terlalu berfantasi layaknya jalan pernikahan ala film india, suami yang berusaha romantis namun selalu tidak pada waktu yang tepat, istri yang mulai emosi drama bak film sinetron, setiap masalah yang saya alami antara saya dan istri, masalah apapun itu, semuanya bermuara kepada miskomunikasi.

Beragam faktor yang membuatku stress dan depresi pada awal pernikahan, belum lagi aku belum menyentuh istriku sejak dua bulan pernikahan, bulan madu yang selalu dibanggakan dalam fantasi muda mudi tak pernah aku rasakan, yang aku rasakan adalah madu hitam yang sangat pahit.

Sabar mungkin satu satunya solusi, namun percayalah, sabar itu sangat menyakitkan jika tanpa disertai dengan sifat terpuji bernama “ikhlas”, ya seakan cobaan ini menghimpit sesak di dada, aku bisa bersabar namun bagaimana pun juga rasa sesak ini hampir tak bisa lagi aku bending, aku pun menghubungi sahabat sekaligus guru hipnotisku, serasa ini sangat urgent sekali, seakan aku menderita vertigo, sakit kepala tak tertahankan rasanya sekitarku berputar acak secara tiba tiba.

Dalam waktu singkat, Ahmad datang, pakar hypnosis itu siap mendengarkan keluhanku, aku berikan sedikit penjelasan tentang keadaanku yang sangat malang, dengan wajah pucat dan leher agak tegang menahan rasa sabar aku tepiskan basa basi dan langsung memulai percakapan :

Saya : “To the point aja bro, Aku minta tolong baget, tolong hipnotis aku, kalau perlu, kalau bisa cuci otakku sekalian”

Ahmad : “gini aja masalahmu sudah aku simpulkan, Allah yang menyembuhkanmu aku hanya sebagai perantara membantumu, aku akan membantumu sembuh lewat pertanyaan pertanyaanku, jika lewat hipnotis efeknya tidak jangka panjang, namun dengan caraku ini, insya Allah efeknya tenangnya lebih awet”

Aku : “Terserahlah, aku sich okey aja” sambil menunduk menahan rasa sakit tegang di bagian belakang kepala

Ahmad : “okey yuk kita mulai, tatap mataku sekarang, jawab tiap pertanyaanku, bagaimana kamu menikahi istrimu?”

Aku : “Dijodohkan orangtua”

Ahmad : “Apakah kamu yakin jodoh telah dituliskan oleh tuhan?”

Aku : “ya aku meyakininya”

Ahmad : “nah berarti tidak ada masalah, karena jodoh itu adalah rezeki, Allah yang mengatur dengan segala prosesnya pula, sekarang apa niatmu menikah?”

Aku : “aku niat menikah karena mematuhi dan hormat kepada orangtua, terutama ibu, aku juga niat menikah untuk ibadah”

Ahmad : “Kurang bagus apa lagi niatmu, sungguh mulia, biasa niat ini yang selalu ditanamkan di hati orang orang sukses, engkau akan sukses karena memuliakan ibumu, percayalah!, tidak ada salah dengan langkahmu”

Aku : “hmmmm, ya aku agak tenang sekarang, tapi masalah ekonomiku?”

Ahmad : “Yakin kan kalau Allah yang mengatur rezeki?, cicak yang tidak bisa terbang saja makanannya nyamuk yang bersayap, kamu punya istri berarti Allah akan kirimkan rezeki istri melalui perantaramu, begitu pula rezeki anak anakmu kelak, jika engkau lapar sekarang, yakinkanlah esok engkau akan makan dan kenyang, sekarang engkau ada cobaan dengan istrimu yakinkanlah kelak engkau sangat harmonis dengan istrimu”

Aku : “Aku akan sangat harmonis dengan istriku, koq bisa?”

Ahmad : “Orang orang dulu, menikah dengan dijodohkan, hidup dengan penuh restu dan doa orang tua, lihatlah mereka sekarang, tidaklah mereka terpisahkan, hanya maut yang memisahkan mereka, rezeki selalu tercukupi, walaupun kita sering mendengarkan betapa sulitnya pada awal mula mereka menikah, itu hal yang lumrah, begitu pula dirimu kelak, maka tenanglah masalahmu hal yang lumrah”

Aku : “lantas bagaimana dengan masalah masalahku, begini……”

belum aku selesai merampungkan ucapanku, ahmad memotongnya sembari berucap

Ahmad : “saya paham, kamu pasti punya masalah, saya siap mendengarkannya, namun saya ringkas saja, setiap orang punya masalah, namun yakinkan, masalah itu bumbu kehidupan, lika liku rumah tangga pasti ada, muaranya pasti hanya salah paham dan ego, yakinkan jika Allah akan memberi solusi, jika kamu ngotot kamu bersikeras mencari solusi dengan upayamu, apalagi dalam hal ekonomi, kamu akan cepat tegang dan stress, istirahat sejenak, Allah yang berikan solusi upayamu hanya perantara, kamu akan jalani hidup dengan tenang dan ringan.

Pertanyaan demi pertanyaan dari Ahmad aku jawab singkat, namun ia menggiring jawabanku kepada realita positif, ia menjelaskan singkat tanpa berkesan menceramahiku, penuh energi, penuh sugesti keyakinan, Rasa nyeri tegang di bagian kepala belakangku kembali ringan, seakan tidak ada lagi vertigo di kepalaku, aku mulai merasakan senyum pertamaku, semakin aku tersenyum semakin ringan kepalaku, aku diam sejenak sambil menikmati kebebasan dari beban nyeri yang mengekang, kamudian aku berucap :

Aku : “Makasih banyak Ahmad, jauh lebih sangat ringan sekarang!, tolong beri aku saran dan nasehat”

Ahmad : “Akuilah kekuranganmu, dengan mengakui kekuranganmu engkau akan sadar kekuatanmu, kamu terlalu tegang di awal pernikahan, ada baiknya kamu tepiskan tegang dan egomu, apapun yang terjadi kepada istrimu, bagaimana pun sifatnya, maafkanlah dia, ihkaskan dirimu untuk mendidiknya, sesekali engkau berpura pura tidak tejadi apa – apa, belajarlah berpura pura mencintainya, hingga engkau lupa engkau sedang berpura pura”.

Sungguh nasehat yang begitu sangat dalam, “Belajarlah berpura pura mencintainya, hingga engkau lupa engkau sedang berpura pura” adalah diantara nasehat yang paling menyentuh, aku pun sangat berterima kasih dan berhutang budi karena telah menyembuhkan pola pikirku yang kaku, entahlah apa yang telah ia lakukan terhadap pikiranku, pertanyaan demi pertanyaannya sungguh menyembuhkan pikiranku, semacam menginstal ulang pikiranku, dan menjauhkanku dari pemikiran negatif.

Silahkan istirahat sejenak, renggangkan rasa penat membaca, sambil ambil air minum, ngopi dan ambil cemilan untuk renggangkan ketegangan, akan bersambung ke part Cara Menghipnotis Wanita (2), akan saya jelaskan proses hipnotis terjadi dan beragam hal yang tentang hipnotis.

Mohon maaf jika ada kesesuaian nama, karena nama disamarkan, dan ini merupakan cerita nyata dari curhatan sahabat.

-------------------------

Kelas Menulis Pasuruan

Oleh : Nur Hanifansyah

Peserta SAGUSABU Pasuruan

Semoga Psikologi Cinta bisa terkumpul kemudian dibukukan

-makasih banyak sudah klik follow, klik follow dukungan dari anda adalah semangat baru untuk kami-