Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis di Gurusiana (27)

Catatan Harian ke 27

PANDAI-PANDAILAH MEMILIH TEMAN

Dalam hidup bersosialisasi di masyarakat kita harus pandai memilih teman. Teman yang baik akan membawa kita kepada kebaikan dan akan menjadi orang baik. Begitu pun sebaliknya, apabila teman kita tidak baik maka kita juga akan terbawa pada ketidak baikan.

Sebagaimana Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda:

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101).

Hikmah dari berteman dengan orang yang sholih/sholihah : Pertama, Selalu mendorong ketaatan pada Allah. Ketika kita dekat dengan orang yang taat kepada Allah, maka secara otomatis kita akan terbawa. Meskipun awalnya kita belum terlalu taat, seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa dan menjadi lebih baik.

Kedua, Berbakti pada orang tua. Dengan memiliki teman yang baik, diharapkan kita akan senantiasa menghormati kepada kedua orang tua. Senantiasa berbuat baik, menyayangi dan mendoakan mereka. Karena keridhoan dan keikhlasannya akan menghantarkan kita pada kesuksesan hidup.

Ketiga, teman yang baik akan selalu menyambung silaturrahmi. Dengan siapa pun dia tidak akan berburuk sangka. Senantiasa menolong orang lain. Selain itu bersama teman baik, kita akan terbiasa memaafkan dan menyambung persaudaraan. Karena ketika ada masalah, akan selalu dicari solusi terbaik untuk sesama teman. Bahkan sekedar membicarakannya dari belakang sebisa mungkin untuk dihindari.

Keempat, Mengajak untuk berakhlak mulia. Tentu saja senantiasa bersikap baik, apabila bersanding dengan orang baik. Mereka tidak akan menjerumuskan kita pada pergaulan yang sesat. Apabila sekali waktu kita tersesat, maka teman baik akan segera menolong kita. Orang baik tidak akan berbahagia di atas penderitaan orang lain.

Kelima, Selalu menjaga persahabatan dan berlomba - lomba dalam kebaikan dan taqwa, serta selalu berusaha menghilangkan keburukan. Senantiasa melindungi dan akan saling mengingatkan dalam kebaikan saat kita berteman dengan orang baik.

Sebaliknya bergaul dengan orang yang buruk akan mendatangkan keburukan2, dan sudah banyak terbukti orang yang hancur karena mengikuti perbuatan buruk teman2 nya. Sehingga kita harus pandai-pandai dalam bergaul dan memilih teman.

Permisalan ke dua hal dalam hadits di atas menunjukkan perbedaan yang jauh terhadap akibat yang dirasakan bergaul dengan berteman tukang minyak wangi dan pandai besi. Kita akan tercium bau harum bila bersanding dengan pedagang minyak wangi. Begitu pun jika bersanding dengan tukang pandai besi, kita juga akan merasakan panas meskipun kita tidak melakukan apapun.

Semoga Allah selalu menunjukkan kepada kita, anak2 kita dan saudara kita senantiasa mendapatkan teman yang baik, yang tulus lahir batin untuk bersama -sama mencapai bahagia dunia akherat.

Aamiin ya Rabbal Aalamin.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-27

#menulistigapuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#Senin, 10-2-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya.. Betul Bu.. Teman akan menunjukkan siapa kita

10 Feb
Balas



search

New Post