Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (36)Doa Terbaik Untuk Selalu Siap
Berdoa Terbaik untuk Hasil yang Baik

Tantangan Menulis di Gurusiana (36)Doa Terbaik Untuk Selalu Siap

Catatan Harian ke 36

Doa Terbaik Untuk Selalu Siap "Pulang" MenemuiNya.

Oleh: Himmah Mufidah

Bukankah ini sudah pasti. Kenapa masih bertanya. Kenapa masih halau. Kenapa juga musti heran.Kenapa tiba-tiba jadi euforia. Haruskah menunggu kabar viral untuk mengingatkan kita. Tentu saja tidak. Ini pasti. Dan tak perlu banyak bertanya. Namun persiapkanlah.

Ia datang tak pernah tiba-tiba. Selalu ada isyarat yang tak mungkin terucap. Tanda itu selalu ada. Manusianya saja yang tak pernah siap. Hingga menganggap sebuah 'kepulangan' adalah bencana yang selalu tak dirindukan.

Tidur adalah jalan sederhana untuk mati. Persiapkanlah dengan baik untuk itu. Bukankah Islam mengajarkan etika tidur. Minimal ada sebait doa yang kita langitkan. Ada lelah yang menjalar di sekujur tubuh seseorang menjadi tabungan pahala. Ketika itu diniatkan untuk ibadah kepadaNya. Bahkan guyuran air wudlu sesaat sebelum tidur menjadi sebuah keharusan, bahwa kita siap dalam keadaan suci menjumpaiNya.

Jika untuk tidur saja tak pernah kau siapkan. Lantas bagaimana jika esok tak kau lihat lagi mentari. Bagaimana jika embun pagi tak lagi menyapamu. Bahkan kehangatan mentari tak kau rasakan. Sementara anganmu hanya sebatas kesenangan duniawi. Harap mimpi malammu adalah yang terindah dan esok pagi semua terwujud menjadi nyata.

Semua sudah Tuhan persiapkan. Tanda dan caraNya telah tertulis rapi. Tak perlu berbait ataupun berima untuk bisa memahaminya. Cukup dengan membuka hati dan pikiran untuk bisa mengerti. Bahwa kematian itu pasti.

Sudahkah bekal kita cukup. Sementara untuk pulang dan kembali kepada sang Pencipta itu pasti. Bukankah semua pasti pulang setelah pergi. Dalam istilah lain hidup ini hanya untuk minum. Sejenak perlu merenungkan. Betapa kematian itu dekat. Lantas apa lagi jika bukan kebaikan dan amal shaleh.

Tidak harus menjadi artis dan terkenal untuk euforia kematian. Pak Mat belakang rumah, semalam menunggu saudaranya yang lebih dulu 'pulang'. Bercengkrama asyik semalaman di rumah duka. Esok pagi-pagi buta ia merumput, berkawan embun pagi dan langit yang masih gelap ia berangkat. Berharap ia bisa ikut menghantar jenazah hingga pemakaman.

Ternyata sambil menyeka keringat melepas lelah. Duduk bersandar di bawah pohon, sambil sesekali menyapa pelayat. Ia tersenyum, terjatuh sambil terduduk lemas malaikat Izroil pun menjemputnya 'pulang'. Sesingkat dan sesederhana itu.

Begitupun yuk Pur pencari daun pandan. Sesorean ia memotong daun pandan. Malam telah larut, masih saja ia bekerja. Berharap potongan daun pandan bisa segera ia setor kepada juragan, sehingga esok pagi ia bisa membeli laukbpauk untuk sarapan suami dan lima orang anaknya.

Setelah menyiapkan sarapan pagi, dan menghantarkan putra putrinya ke depan pintu untuk sekolah, ia selonjoran di teras rumah. Sambil menunggu suaminya menyiapkan bekal untuk berangkat ke ladang. Tiba-tiba ia sesak nafas, dan 'pulang'. Singkat dan sederhana. Tak ada waktu untuk berduka, ketika putra putrinya pulang dari sekolah jenazah yuk Pur sudah siap diberangkatkan. Suami dan anak-anaknya pun lupa apa kata terakhir emak.

Suka dan duka hidup ini sekalu beriringan. Keduanya berjalan bersama. Menyiapkan hati pikiran dan jiwa adalah sebuah keharusan. Bukankah bersama kesulitan akan hadir kemudahan. Yakin dan percayalah duka itu datang bukan untuk melemahkan. Justru duka hadir untuk menguji dan menguatkan mental kita.

Begitu pun dengan rasa senang, bukanlah tujuan akhir dalam sebuah perjalanan hidup. Boleh saja kita bermimpi untuk selalu senang dalam hidup ini. Namun bukan berarti itu menjadi satu-satunya jalan. Bahagia dan membahagiakan orang lain itu lebih penting. Melakukan kebaikan dalam setiap langkah, bahkan berniatlah baik meski dslam hembusan nafas. Sungguh yang tak tampak itu jauh bernilai dari pada yang kasat mata.

Doa terbaik itu bukan bahagia, namun meminta kebaikan. Dan pasti kita semua hafal, maka perbanyaklah berdoa, sebagaimana Rasulullah SAW:

Dari Anas bin Malik _radhiallahu 'anhu,_ mengatakan:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

_*“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam* “Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka) (H.R. Bukhari, No. 2389 dan Muslim, No. 2690)

Doa ini disyariatkan dibaca dalam segala kondisi, juga ketika thowaf antara Rukun al Yamani dan Al Hajar Aswad (HR Abu Dawud), dibaca ketika selesei menunaikan rangkaian ibadah haji , ketika ditimpa musibah, bahkan ketika dalam keadaan berbahagia juga tetap istiqomah membaca dia ini.

Meskipun ringkas doa ini kandungannya meliputi dunia dan akherat. Kita berharap senantiasa di mudahkan untuk melakukan kebaikan. Senantiasa memohon petunjuk untuk melangkah di jalan yang lurus. Tentu saja jalan yang diridhoi olehNya. Menginginkan kebaikan dunia saja adalah ciri bagi mereka yang bercita -cita rendah, dan di akherat tidak akan mendapatkan kebaikan dari Allah.

Kebaikan dunia dalam doa tersebut meliputi seluruh kehidupan duniawi, rumah yang lapang, istri yang cantik, ilmu yang manfaat, rumah mewah, kendaraan mewah, (Tafsir Ibnu Katsir 1/353). Sedangkan kebaikan akherat adalah meliputi Al Jannah atau Surga.Sungguh hamba yang tidak yang tidak masuk Surga telah diharamkan untuk mendapat kebaikan di akherat (Tafsir At Thobari).

Semoga Allah memasukkan kita dan seluruh keluarga kita pada hamba yang penuh kebahagiaan dunia dan akherat dan Allah memasukkan kita ke dalam Surga -Nya. Aamiin ya Rabb

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-36

#menulissembilanpuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#rabu, 19-2-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post