Tantangan Menulis di Gurusiana (48)
Tiga Amanah Menjadi Guru
Tugas pemerintah adalah menyiapkan pendidik yang profesional dan berkarkter, serta menyediakan segala infrastruktur pendidikan agar peserta didik dapat belajar dengan baik. Sebagaimana disampaikan Prof. Dr. Moh Tholhah Hasan (almarhn) dua tahun lalu dalam acara pembukaan tahun ajaran baru di Yayasan Pendidikan Almaarif tempat saya mengajar. selaku ketua dewan pembina, beliau menyampaikan bahwa guru harus bisa menjaga tiga amanah.
Pertama adalah amanah dari orang tua. Ketika orang tua telah menyerahkan putra-putrinya kepada sekolah atau madrasah maka seorang guru harus menjaga profesionalitasnya saat menjalankan tugasnya. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru atau tenaga pendidik untuk bisa profesional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”
Kedua, Amanah pemerintah. Pemerintah telah menunjuk sekolah atau madrasah di Yayasan kita. Guru diharapkan untuk senantiasa menjalankan proses pendidikan secara maksimal. Proses tersebut dimulai dari pemahaman peserta didik, menyiapkan rencana pembelajaran hingga evaluasi atau penilaian. Hal itu bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki setiap guru.
Ketiga, Amanah masyarakat. Yayasan Pendidikan Almaarif telah mendaat kepercaan dari masyarakat untuk menjalankan proses pendidikan. Kepercayaan dari lingkungan dan masyarakat sekitar juga harus tetap dijaga bahwa sekolah adalah tempat mendidik, menempa dan menjadikan seorang anak menjadi lebih baik. Baik itu wawasan, pengetahuan dan akhlaknya.
Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang kompetensi spiritual yang harus dimoliki guru. Sebagai seorang guru, meski tidak mengajar ilmu agama, tidak salah bila senantiasa memohon petunjuk dari Allah. Semoga setiap langkah yang diambil merupakan bagian dari penjagaan amanah dan kelak bisa menghantarkan ke surgaNya. Sebagaimana dijelaskan dalam Alqur’an sekaligus doa yang sering dibaca Nabi Muhammad saw, dalam surat Al’Isra’, yang artinya:
“Ya Tuhanku, mohon masukkanlah aku pada pintu masuk yang benar dan mohon keluarkalah aku dari pintu keluar yang benar; dan mohon berikanlah kepadaku dari sisi Engkau, kekuasaan yang menolong. Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap’, Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap. Dan kami turunkan dari al-Qur’an, suatu yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; dan alqur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al-Isra’: 80-82).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita senantiasa berdoa dan memohon petunjuk kepada Tuhan agar senantiasa keluar dan masuk dari pintu yang benar. Sebagai seorang guru kita berharap bisa memulai dan mengakhiri pembelajaran di kelas dengan baik. Ikhtiar kita juga harus maksimal dengan penguasaan materi dan persiapan metode dan alat evaluasi diharapakan itu adalah bagian dari bentuk ikhtiar. Selebihnya kita tawakkal dan berserah diri pada Allah.
#tantanganmenulisdigurusiana
#catatanhariankehidupanke-48
#menulisenampuluhhari
#MediaGuruIndonesia
#Senin, 2-3-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar