Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (54)
Aku Bahagia

Tantangan Menulis di Gurusiana (54)

Aku Bahagia

"Buk Hari ini aku bahagia," kata meyku yang cantik...

"Kenapa sayang..." Jawabku sambil melihat ekspresi bahagia di wajahnya yang polos.

"Hari ini hanya aku yang hafal doa qunut dan bacaan tahiyyat akhir, padahal belum diajarkan sama ustadzah,"... Jawab dia sambil matanya berbinar-binar.

Sebelum dia fasih membaca Alquran kami membiasakan dia ikut sholat berjamaah. Bahkan sehari setelah dia terlahir ke dunia. Setelah mandi pagi ia saya letakkan bayi mungil itu disamping ayahnya yang senantiasa sholat berjamaah dengan kakeknya.

Sementara saya bisa melakukan aktifitas pribadi, dia tenang memperhatikan orang berjamaah. Kebiasaan itu berlanjut ketika ia sudah mulai bisa berbicara. Ketika, hanya berdua, saya mengeraskan semua bacaan sholat. Apakah dia mengerti atau tidak. Setelah selesai, saya akan mengulang sholat wajib tersebut.

Mengenalkan dan membiasakan anak-anak sholat harus di mulai sejak dini. Jangan menunggu usia baligh atau dewasa. Sehingga orang tua menjadi kesulitan hanya untuk menyuruhnya sholat. Ketika sholat subuh, magrib dan isya kami membiasakan sholat berjamaah.

Beberapa pengalaman yang saya lakukan ketika mengajak kebaikan antara lain. Pertama menjadi teladan. Kami sebagai orang tua senantiasa menjadi contoh pertama saat di rumah. Membiasakan sholat berjamaah dan membaca Alquran setiap selesai sholat.

Kedua. Tidak banyak bicara, atau memerintah. Cukup sekali saja tidak perlu di ulang-ulang. Karena ketika anak di ajak sholat atau mengaji, dan dia sedang asyik bermain pasti sulit. Dan jika kita ulang, kesan yang diterima kita adalah orang tua bawel atau cerewet. Jadi, yang penting kita sudah mengingatkan, selebihnya kita beri contoh. Insya allah dengan mudah ia mengikuti.

Ketiga, kita harus konsisten dalam mengajak kebaikan. Ini sangat mudah, karena sholat merupakan kewajiban maka bukan kesulitan lagi untuk mengulang-ngulang. Apabila saya sedang di sekolah, maka ayahnya yang akan mengajaknya sholat berjamaah.

Keempat, Berikan pujian jika ia sudah melakukan. Jangan pelit untuk memberi pujian atas prestasi yang sudah dilakukan sekecil apapun. Jika kami berdua sedang sama-sama sibuk, dan ia melakukan sholat sendiri, ini wajib untuk di apresiasi. Sehingga anak menjadi senang untuk melakukan lagi di lain hari.

Kelima, setiap memberi perintah, atau ajakan sampaikan dengan jelas. Ajak mengobrol santai ketika ada waktu. Beri penjelasan sederhana kenapa kita harus selalu sholat. Misalnya, dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Mengapa kita sholat. Apa saja yang dibaca. Bagaimana cara membacanya. Jika tidak bisa menjawab. Maka orang tua bisa bisa menjawab bersama-sama dengan membaca bacaan sholat tersebut.

Keenam, senatiasa mendoakan. Ini adalah bagian penting. Manusia hanya bisa berusaha. Allah lah yang akan membolak-balikkan hati. Sehingga doa khusus dengan berkirim fatiha buat putra-putri kita itu wajib dilakukan orang tua. Begitu pun menjelang tidur. Biasakan kita menemani, katakan bahwa kita bangga punya anak baik dan penurut. Semoga sehat selalu dan Allah juga selalu melindungi dan menyayangi kita. Amin.

Meskipun selama hampir 8rahun ini, putri kami menjadi anak tunggal. Bukan berarti, ia kami didik menjadi anak manja. Hal-hal yang menjadi prinsip tentang sholat dan membaca alquran harus bisa istiqomah. Meski hanya sebentar, dan kadang ia tidak mood kita akan tetap mendampingi. Setelah itu baru, ia bisa melanjutkan waktu bermain.

Ketika ia gagal di sekolah atau madin, kira tidak terlalu mempermasalahkan. Ia juga harus belajar untuk menerima kegagalan. Mengolah rasa kecewa yang dialami. Sayangnya, ia terkadang ia belum mengerti apa itu juara, tidak naik kelas, tidak lulus. Apa pun hasil yang ia peroleh adalah bagian dari proses. Yang penting kami di rumah, senantiasa mengajarkan yang terbaik. Sehingga sebelum putri kami masuk sekolah formal, ia sudah hafal doa sholat. Bahkan ketika masuk TK A, Ia sudah selesai menghafal juz 30.

Butuh kesabaran ekstra mendampingi putri tunggal. Terkadang ada rasa kasihan jika sedikit di paksa. Tapi untuk masa depan yang lebih baik. Kita sebagai orang tua harus sedikit tega. Sehingga nanti ketika dewasa tidak kesulitan untuk mengajak kebaikan yang lain. Di usianya yang ke 7,. Mey sudah terbiasa menjalankan sholat lima waktu. Meski kami tidak ada. Bahkan ia yang selalu bangun lebih awal saat subuh, atau mengingatkan saat kita lelah menjelang istirahat malam, tapi belum mengerjakan solat isya.

Semua pencapaian ini tidak lain, tentu saja pertolongan dari Allah. Kami sebagai orang tua hanya bisa berusaha yang terbaik. Pastinya kita harus terus belajar, belajar dan belajar sebagai orang tua. Karena sebelum menuntut anak kita untuk rajin belajar, kita sebagai orang tua kita harus menjadi contoh yang baik.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-54

#menulisenampuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#minggu, 8-3-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren Bu.... Pendidikan karakter sejak dini....

08 Mar
Balas



search

New Post