Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis di Gurusiana (58)

Catatan Harian ke 58

Dia "Jago Kandang"

Suatu malam, setelah menerima pesan singkat dari teman melalui wattshap.

"Jadi diikutkan putrinya",

"Sepertinya tidak", jawabku singkat.

Namun tidak puas dengan jawaban tersebut, dia langsung menelpon. Bukankah putriku punya potensi, "mey kan sudah hafal surat-surat pendek", begitu kilahnya. Tetap saja aku memberi penjelasan, bahwa tidak jadi ikut lomba tersebut.

Meskipun pada akhirnya saya pernah mengikutkan lomba, itu bukan karena ingin. Setiap ada lomba anak-anak, mey selalu kuajak ngobrol. Tepatnya kami selalu berdiskusi sebelum memutuskan. Mey, selalu menolak, dengan alasan logis. Dia ingin setiap lomba saya yang mengantar, bukan ayahnya.

Alasan tersebut, tentu saja membuat saya sedih. Karena kesibukan mengajar, maka tidak mungkin saya mengabaikan begitu saja. Sebuah pilihan sulit. Tapi, bagi mey itu tidak masalah. Mey memang pemalu. Tap itu kesalahan saya juga, jarang bisa membersamai.

Pernah suatu kali, saya tawarkan mengikuti lomba diantar ayahnya waktu TK. Dia pun setuju, tapi selanjutnya dia menolak untuk mengikuti lomba lagi. Dengan alasan, "kasihan bapak bu, waktu nungguin lomba tidak ada temannya", begitu penuturan putri kami. Dia begitu perasa dan peduli.

Ada rasa bersalah, ketika kami menghadapi masalah tersebut. Sampai kami menemukan sebuah buku, penjelasan tentang tipe putri kami. Tipe "jago kandang". Selalu aktif jika di rumah, dan menjadi pasif, ketika di sekolah. Bahkan, dia adalah putri yang pendiam, cuek dan jutek ketika bertemu orang baru. Namun menjadi cerewet, peduli dan menyenangkan saat di rumah.

Sesekali juga, saya tanyakan kepada teman yang lebih berpengalaman perihal putri kami. Keadaan tersebut biasa dan tidak berbahaya. Melihat riwayat perkembangan di masa emas, lima tahun pertama "golden age" orang kulon menyebutnya. Ada pola asuh yang berbeda, yakni ketika ia bersama kakek neneknya berbeda ketika bersama kami sebagai orang tuanya.

Kita semua memahami bagaimana pengasuhan seorang cucu bila sama kakek-neneknya. Biasanya beliau lebih protektif dan sayang dari pada dengan anaknya sendiri. Ketika saya harus mengajar dan ayahnya ke ladang, biasanya mey memang bersama nenek atau budenya. Mey kecil, lebih banyak dilarang keluar rumah. Mereka sangat khawatir dan sangat berhati-hati, apa pun dilarang.

Berbeda ketika bersama saya atau ayahnya, dia lebih banyak kami bebaskan yang pasti sering ngobrol. Saya bisa bertanya apa saja, setelah seharian saya tinggal mengajar. Meskipun waktu itu dia belum bisa bicara, tapi tatapan mata atau senyumnya membuat kami mengerti, bahwa putri kami merespon.

Apapun yang saya lakukan, selalu saya komunikasikan. Mengajaknya sholat berjamaah, mengaji, mandi atau mau makan, sedang melipat baju atau memasak. Saya menganggap dia ada, dan selalu mengajaknya bicara. Tentu saja berbeda ketika bersama orang lain, atau saudara2 terdekatnya. Biasanya, yang penting dia tidak rewel, ya sudah dibiarkan.

Ada dua panutan atau contoh yang berbeda dalam proses pertumbuhannya. Sehingga, kadang mey memang tampak tidak bersahabat dengan orang asing. Berbeda ketika bersama kami orang tuanya, banyak cerita dan berbicara tentang apa saja. Putri kami bisa bernyanyi, tertawa lepas dan cerita apa pun jika bersama kami orang tuanya.

Menghadapi keadaan tersebut, kami tidak risau dan galau. Biarlah dia tumbuh apa adanya. Dengan tetap mendampingi dan pasti mendoakan yang terbaik. Kami akhirnya, senantiasa mengajaknya mengikuti beberapa lomba meski bukan menjadi juara. Pastinya untuk menguji keberanian. Bertemu dan berkumpul dengan banyak orang.

Selain itu, senantiasa kami tanyakan alasan kenapa dia kurang bersahabat dengan orang baru. Ketika dia menjelaskan alasannya secara logis, maka kami biarkan. Disamping itu, berdasarkan pengalaman menghadapi "anak jago kandang" adalah menerima dia, dan tidak memaksa sesuai keinginan kita. Senantiasa mengapresiasi atau memberi pujian sekecil apapun prestasi yang diraihnya.

Komunikasi dengan orang tua atau suami juga dengan orang-orang terdekat itu penting. Mencoba menjelaskan tentang bagaimana pengasuhan anak yang benar. Tentu saja tidak dengan cara menggurui, lebih-lebih dengan orang tua. Mengajaknya mengobrol santai, apa yang boleh dan tidak boleh. Bukan membiarkan anak kecil tumbuh dengan pasif, misalnya dengan TV atau HP. Biarkan dia bermain dan banyak bergerak dengan tetap mengawasi. Sehingga hubungan kita tetap baik dengan orang-orang sekitar.

Alhamdulillah, setelah memasuki pendidikan dasar atau bersekolah, putri kami menjadi pribadi yang mandiri. Baik itu menyiapkan kebutuhan pribadi atau menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Meski kami jarang menanyakan tugas atau PR yang harus diselesaikan. Sesekali dia membaca berulang-ulang atau sedang menghafal pelajaran sendiri. Memang di sekolah dia tidak menjadi yang utama dan juara, tapi bagi kami dia adalah juara. Tentu saja dengan prestasi yang diraihnyanya, sekecil apa pun. Baik itu ketika berkawan, bersosialisasi dan belajar memahami teman-temannya di sekolah.

Banyak hal yang sangat kami syukuri, sehingga sesekali kami mengajaknya jalan-jalan atau memberinya hadiah. Bukan nilai atau kemana kita berjalan, namun lebih dari itu. Mencoba menghargai apa pun yang sudah dia lakukan. Sehingga anak juga belajar menghargai diri sendiri dan orang lain. Disamping itu dia akan belajar betapa kami adalah orang yang peduli dan sayang kepadanya tanpa harus diminta dan meminta.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-58

#menulisenampuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#kamis, 12-3-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post