Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (60)
Terus Melangkah

Tantangan Menulis di Gurusiana (60)

Catatan Harian ke 60

Jangan MendikteNya Dalam Kata

Kau pun tiba-tiba mengejaNya. Menghitung tiap peluh yang menetes. Hingga kau pun menggugat. Betapa setiap tetesan ini tak bernilai. Padahal Ia Maha mengetahui, apa yang terbaik buatmu.

Hentikan untuk mendikteNya. Biarkan tetesan peluh itu melintasi dahi. Selayaknya tetesan hujan. Ribuan ia jatuh membasahi bumi. Namun, akan ada setetes berkah bagi benih yang kau tanam. Dengan membebaskan hatimu, benih itu tumbuh dan berbuah.

Tetaplah dijalan yang Dia suka. Berbaik sangkalah dengan angin yang sengaja datang mengugurkan dedaunan. Tetaplah tenang kala mendung menyapa, dan hujan mengajakmu sejenak. Untuk bercakap-cakap.

Sejatinya, hidup ini adalah tentang bagaimana menerima. Meluaskan hati dengan tetap melangkah. Meski sesekali kerikil tajam menghentikan laju hati dan jiwamu yang mulai lelah. Meski berkabut, luruskan niat. Menggapai mimpi terbaik yang belum tertunaikan.

Dia akan jauh lebih mengerti saat kau tiba-tiba rapuh. Meluruhkan mimpi menghentikan harap dalam bait-bait doa. Dia pun sungguh memahami, apa pun yang terlintas meski belum terucap. Hingga kau tersentak, betapa ajaibnya hidupmu. Padahal semua itu tidak lain tidak bukan adalah titahNya.

Kau bisa jadi lupa. Sujud panjangmu pernah terdengar olehNya. Kau tak menyangka jika suara hatimu bergetar hingga ke langit ketujuh. Bukankah malam itu kau menghiba betapa rindumu tak lagi berujung. Sebuah perjumpaan diambang batas asa. Yang hampir meredup dan membuatmu alpa.

Jari-jari itu berputar perlahan bersama butir-butir biji kopi. Sebuah permohonan pengampunan, entah untuk kesekian kalinya. Hingga. Yang sudah kau rapalkan saban hari bukan meminta. Tapi semua untukNya tanpa berharap apa pun.

Kau serahkan setiap episode hidupmu. Kau yakin semua yang terjadi atas kehendakNya. Kau pun melanjutkan malam-malam mu yang panjang. Bukan sekali. Bahkan seribu musim berganti. Kau menjadi yakin. Ini terbaik dariNya. Hingga pagi menjelang kau tetap tertunduk malu. Betapa banyak ingin mu kepadaNya.

Gelapnya langit berkawan bintang menyapa rembulan yang tersenyum penuh kemenangan. Melihatmu bersimpuh tanpa meminta dengan tetap berharap terbaik dariNya. Membiarkan mimpi-mimpi mu lenyap dan berganti keindahan dan keberkahan hadir di setiap hembusan nafas. Hingga kau tersenyum, betapa hidup ini indah.

Bait-bait doa yang terangkai kini tak lagi meminta. Namun, lebih karena berterima kasih kepadaNya. Lebih karena kau telah mencintaiNya tanpa meminta. Lebih karena puji-pujian yang tak pernah diminta. Hingga malam mu menjadi sebuah rasa yang membuatmu menunggu lama. Betapa terang ini berjalan lamat untuk berjumpa denganNya.

Luruh hatimu selayaknya bumi terdiam. Terhampar luas, meski terik membuatnya berpeluh. Ia setia menyuburkan benih yang ditebar. Keyakinan menjadikan kau dekat denganNya. Seperti detak jantungmu terdengar lebih kencang bernada. Untuk bisa segera menjumpaiNya. Penantian mu tak pernah sia-sia.

Kesetiaan mu telah berbuah. Bukan hanya rimbun daunnya. Berguguran dan tak pernah ingin kembali. Karena daun telah mengerti ini bagian dari skenario terindahNya. Semua akan terasa begitu cepat. Hingga membuatmu lupa, betapa singkat hidup ini tanpa kehadiranNya.

Jangan pernah membuatNya luka, meski ia tak pernah terluka. Buatlah Dia senang, meski Dia adalah Maha pemberi kesenangan tak terkira. Jadikan saja yang terbaik, meski Dia Maha baik. Bijaklah dalam melangkah. Terangi-lah hatimu dengan kata terindah. Semua akan hadir tanpa di sangka-sangka dan tak kan terukur betapa karunia-Nya menjadikanmu bahagia. HidayahNya adalan jalan terbaik yang harus lagi kau pinta.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-60

#menulisenampuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#Sabtu, 14-3-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post