Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (67)
Bermain Bersama

Tantangan Menulis di Gurusiana (67)

Catatan Harian ke 67

Kenapa Harus Marah Kepada Anak?

Seiring berjalannya waktu belajar di rumah sebagai dampan wabah covid 19, ada banyak orang tua mengeluh. Bahkan beberapa harus menunjukkan taringnya ketika anak tak mau belajar. Ujung-ujungnya marah dan curhat bertebaran di medsos.

Marah dan kecewa itu manusiawi asalkan pada tempatnya. Begitupun dengan orang tua kepada anak. Asalkan alasannya jelas dan untuk mendidik, masih bisa ditoleransi. Sebisa mungkin tidak marah di depan anak tanpa alasan yang jelas.

Orang tua adalah teladan dan panutan bagi anak. Sebisa mungkin berilah contoh yang baik. Sehingga anak-anak pun menjadi baik. Orang tua adalah orang pertama dalam keluarga yang bisa dijadikan contoh. Ketika ibu adalah madrasah/guru bagi anaknya, maka ayah adalah kepala madrasah.

Komunikasi antar ayah dan ibu menjadi kunci agar bisa menjadi teladan yang baik bagi putra-putrinya. Ayah, sebagai pemimpin atau kepala keluarga harus memiliki manajemen yang baik. Pembagian tugas juga harus jelas, sehingga ada kenyamanan tercipta. Sehingga ibu pun sebagai guru di rumah bisa menjalankann peran di rumah dengan baik.

"Ibu aku yang merapikan semua tempat tidur dan menyapu ya,?" Begitu pinta putriku mey. Sementara ayahnya sedang mencuci baju dan saya sedang menyiapkan sarapan. Semua dilakukan setalah kami sholat subuh berjamaah dan mengaji, saling memeriksa atau mengoreksi bacaan Alquran.

Biasanya setelah mencuci putriku paling suka bantu ayahnya menjemur cucian. Setelah semua siap kami makan bersama, dan itu masih pagi-pagi buta. Karena anak dan ibu libur ke sekolah, ayah tidak bertugas mengantar, maka pergi ke ladang sebelum matahari menyapa.

Ketika kegiatan rumah tangga sudah selesai, maka seorang ibu bisa mendampingi putra-putrinya belajar. Bagaimana jika rumah terus berantakan karena si kecil terus saja bermain, jangan di buat panik, ikuti saja permainan mereka sambil ngobrol. Itulah kesempatan kita untuk berdialog dari hati ke hati. Bermain sambil belajar.

Ikuti permainan anak, tanyakan nama-nama mainan begitupun mengapa dan bagaimana permainan tersebut di gunakan. Dengan begitu anak merasa senang dan dihargai. Tidak lupa, ikut bersama-sama membereskan mainan setelah selesai, agar besok bisa bermain lagi. Begitupun kakaknya yang susah dewasa, sesekali ditanya mungkin ada kesulitan salam belajar.

Selama ada komunikasi antara ayah, ibu dan anak dengan baik, marah dan emosi bisa dihindari. Begitupun manajemen yang baik dan pembagian tugas yang jelas. Sehingga rumah adalah tempat yang nyaman dan aman bagi semua anggota keluarga. Begitupun ayah ibu bisa menjadi teladan pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Semua hal diatas memang tidak mudah dan butuh perjuangan. Usaha maksimal dan keikhlasan mengemban amanah harus menjadi modal utama. Istri adalah Amanah bagi suami, begitupun sebaliknya. Anak merupakan amanah bagi orang tuanya. Ketika tanggungjawab hadir pada masing-masing anggota keluarga, maka kebahagiaan akan tercipta.

"Ibu, tugasku sudah selesai begitupun PR yang diberikan bu guru? Kita ngapain sekarang? Tanya putriku, sambil ku tutup novel yang sedari tadi ku baca.

"Enaknya ngapain ya?, Ibu belum selesai baca novelnya kak?, Begitu tanya balik ke dia. "Sebentar lagi ya, tanggung tinggal dikit kak, "saya mencoba menawar. Maka, tidak butuh waktu lama ia menyetujuinya sambil berlalu ke rak buku. Mey langsung ikutan baca buku-buku koleksinya. Kami pun saling memandang dan tersenyum.

Hari yang indah kami lalui bersama, tak terasa sebentar lagi waktu sholat duhur datang. Perut kami pun ikut berteriak-teriak, pertanda dia juga buruh perhatian. Maka, ku tawarkan kepada mey untuk membuat makanan kecil bersama. Dengan antusias dia membantu dengan senang hati.

#tantanganmenulisdigurusiana #catatanhariankehidupanke-67 #menulisenampuluhhari #MediaGuruIndonesia #$@bt0ey,2132020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, trik jitu hadapi anak, kuncinya komunikasi dan sabar. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Mar
Balas

Mantap.. Selamat ibu yang sukses

21 Mar
Balas

Wahh OKE banget nihhh

21 Mar
Balas



search

New Post