Catatan Harian ke 70

MerindukanNya

Apa hatiku telah mati Ketika hujan turun Semua ribut tentang kenangan Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika angin berhembus Semua ribut menutup hidung Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika terik mentari menyengat Semua sibuk berpeluh Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika gelombang lautan pasang Semua sibuk berbenah Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika bumi berguncang dan terbelah Semua panik lari berhamburan Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika virus menyebar Semua panik Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika dunia begitu gemuruh Semua menjadi linglung Aku biasa saja

Apa hatiku telah mati Ketika luka terus menyapa Semua orang kecewa Aku biasa saja

Semua bagiku telah usai Untuk apa bertanya TakdirNya telah menyapa Semua menguatkan Luka pun mendekatkan Kecewa pun membuat lebih mencintaiNya Hingga tak kurasa lagi Apa itu luka dan kecewa Kecuali aku bahagia Dengan membaca kalam-Nya Kami terasa begitu dekat Seperti nadi dan nafas yang saling berkaitan Aku merindukanNya. Bukan karena pahala Apalagi surga Hanya denganNya Hidup menjadi indah MengingatNya adalah ketenangan Dan menyebutNya adalah cinta Betapa rindu ini terus saja hadir Semoga segalanya usai Dan purna pada saatnya Untuk kembali MenjumpaiNya

#tantanganmenulisdigurusiana #catatanhariankehidupanke-70 #menulisembilanpuluhhari #MediaGuruIndonesia #$elasa2432020