Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (82)
Sebuah Pencitraan

Tantangan Menulis di Gurusiana (82)

Guru Penggerak Melalui Keteladanan Berliterasi

Oleh : Himmah Mufidah, SS., M.Pd

Mengenalkan apalagi mempopulerkan literasi pada generasi milenial tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan dan cara efektif untuk berhasil. Apalagi membiasakan mereka dari kebiasaan rebahan menjadi terbiasa bergerak.

Salah satu bentuk pendidikan yang efektif adalah melalui keteladanan. Contoh konkrit dari guru jauh lebih efektif dari pada perintah dalam bentuk ucapan. Sehingga menjadi guru penggerak harus siap dengan menjadi guru teladan.

Guru sebagai model tidak hanya dengan contoh perilaku, sikap apalagi hanya berkata-kata. Sebagai model guru harus dijadikan contoh dari berbagai sisi. Baik secara pengetahuan maupun pengalaman. Siswa dapat melihat langsung semua sisi tanpa diminta.

Literasi merupakan bagian dari proses belajar secara terus menerus. Bukan hanya mengenalkan baca tulis sesaat. Berliterasi adalah proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi kebiasaan yang bisa digunakan meski sudah tidak lagi duduk di bangku formal.

Beberapa kriteria yang bisa dijadikan cara untuk menjadi guru penggerak antara lain:

Pertama, menjadi guru yang multi kemampuan. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru tidak hanya mentransfer pengetahuan. Guru harus bisa menyampaikan dengan sugesti. Memotivasi siswa untuk terus berbenah dan belajar menjadi lebih baik. Selain itu, guru bisa berperan sebagai aktor yang bisa memerankan berbagai karakter. Tidak mengajar monoton dan membosankan. Bisa mengaplikasikan teknologi dengan baik, sehingga pembelajaran tidak hanya dari teks tertulis melainkan dengan memanfaatkan bentuk lain.

Kedua, menjadi guru yang membebaskan. Seorang guru sebaiknya memiliki cara agar siswanya tidak terpenjara. Memiliki banyak sudut pandang dalam proses belajar. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik. Sehingga, peserta didik bisa memperoleh pengetahuan dengan cara mereka tanpa melupakan tujuan utama belajar. Peserta didik dapat menggali informasi dari manapun. Mereka juga dapat melaporkan hasilnya dengan berbagai cara, bisa tulisan, gambar, karikatur atau dalam bentuk video.

Ketiga, menjadi guru yang menggerakkan. Guru bukan hanya memotivasi dalam bentuk kata-kata saja. Selain itu, bisa memulai dengan karya. Peserta didik pun juga diharapkan terus bergerak dengan berkarya. Hasilnya bisa di publikasikan di majalah dinding, majalah sekolah atau melalui media sosial. Mereka juga bisa mencetak hasil literasi dan di bagi kepada teman-temannya. Bisa juga dibacakan setelah upacara setiap hari senin.

Keempat, menjadi Guru yang mendampingi. Bagian ini adalah bagian yang gampang-gampang susah. Namun ketika hati kita sudah terpanggil, maka 8-9 jam di sekolah, bahkan 24 jam rasanya masih kurang. Jaman sekarang bisa untuk dilakukan. Dengan gawai, kita bisa kapan pun merespon pertanyaan dari peserta didik. Sehingga membersamai mereka tidaklah sulit untuk terus belajar, berkarya dan berliterasi. Sehingga kebiasaan tersebut bisa terus diasah secara terus menerus.

Kelima, menjadi guru yang peduli pembelajar. Kepedulian seorang guru kepada peserta didik sangatlah penting. Rasa peduli mulai memudar, dengan banyaknya tugas seorang guru. Namun, bila jiwa kita sudah terpanggil kepedulian itu akan muncul dengan sendirinya bila hati kita telah terpanggil. Tidak ada rasa berat atau kesulitan yang hadir bila rasa senang menjadi pondasi untuk selalu peduli. Kepedulian pada pembelajar adalah motivasi tersendiri yang saling mengisi. Guru menggerakkan dan peserta didik bergerak.

Keenam, menjadi guru yang manusia dan manusiawi. Proses belajar dan mendidik itu butuh kesabaran. Selama kita sebagai manusia yang sesungghuhnya tentu akan ada cara-cara yang logis. Memandang peserta didik juga manusia itu penting. Sehingga tugas-tugas yang diberikan guru sebagai penggerak masih wajar dan manusiawi. Sesuai dengan batas-batas kewajaran yang dimiliki peserta didik. Setiap peserta didik pasti berbeda-beda karakter yang dimiliki sehingga mereka tak bisa disamaratakan hasilnya. Mengevaluasi sesuai dengan kemampuan mereka. Memahami bahwa perbedaan itu sebuah keniscayaan yang tak boleh diingkari oleh guru penggerak.

Pengalaman penulis sebagai guru penggerak dalam berliterasi tidaklah mudah. Butuh niat dan komitmen yang kuat. Terkadang memang pasang surut datangnya untuk bisa konsisten dengan tujuan semula. Sehingga kita perlu trik lainnnya, salah satunya adalah dengan mengajak guru lain. Perlahan namun pasti, dukungan dari teman-teman sejawat itu sangat penting. Sehingga untuk bergerak dan menggerakkan kira tidak sendiri.

Salah satunya adalah dengan menggandeng kepala dan petugas perpustakaan sekolah. Biasanya mereka juga adalah guru. Sehingga untuk menggerakkan peserta didik datang dan membaca buku di perpustakaan menjadi sangat mudah.

Guru-guru serumpun bisa diambil salah satu, dan bisa menggerakkan komunitasnya. Bentuk literasi itu sangat beragam. Sehingga kita tidak terjebak pada kegiatan baca tulis. Guru-guru bisa juga memotivasi peserta didiknya sesuai dengan bidang masing-masing.

Tetaplah bergerak meski semua terdiam. Tetaplah berubah meski yang lain sama. Tetaplah melangkah meski sulit. Bersama kesulitan ada kemudahan. Yakinlah meski tidak menang, kau telah memenangkan hatimu untuk terus berjuang. Berjuang bukanlah tentang pengorbanan. Namun lebih pada berbagi untuk lebih memotivasi.

#GuruPenggerak #MerdekaBelajar #tantangangurusianake_82 #menulisembilanpuluhhari #MediaGuruIndonesia #Minggu05042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa... Tulisan yang sangat menggerakkan hati....

05 Apr
Balas

Benar bun...lebih asyiik dg gadget... itu teroenting memanusiakan manusia... smangaar

05 Apr
Balas

Salam Bergerak

05 Apr

AlhamdulillahTerima kasih pengingatnya, Bun...Sangat menginspirasi...

05 Apr
Balas

Segera bergerak...

05 Apr



search

New Post