Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (83)
Belajar Bersama Secara Langsung itu Asyik Lho

Tantangan Menulis di Gurusiana (83)

Catatan Harian ke 83

Kehadiran Guru Takkan Tergantikan Oleh Teknologi

Semenjak diberlakukan pembelajaran di rumah akibat wabah Covid-19 teknologi menjadi raja. Semua mendewakan bahwa dengan teknologi semua pembelajaran lebih efektif. Perubahan yang serba kebetulan membuat ahli IT mendapat angin segar. Namun perubahan yang mendadak ini tidak dipersiapkan jauh sebelumnya.

Sebagian guru, siswa dan orang tua belum siap dengan sistem ini. Sistem pembelajaran jarak jauh dengan berbagai aplikasi yang ditawarkan tidak semua memudahkan. Sebagian justru merasa kesulitan dalam memanfaatkan kemudahan ini. Awalnya lebih efektif, ternyata berujung tidak objektif.

Guru sebagai agen perubahan ternyata belum semua bergerak. Meski Mas Nadiem, Menteri Pendidikan sudah memopulerkan istilah merdeka belajar dan guru penggerak namun tidak semua cepat tanggap. Mulai dari SDM hingga sarpras yang tidak mendukung menjadikan program tersebut diterima seperti angin berlalu.

Merdeka belajar merupakan jalan untuk mencapai pendidikan bermutu. Untuk mencapai hal itu perlu ada prakondisi merdeka belajar. Ada hal-hal yang perlu dipersiapkan. Selain pelatihan untuk guru pegawai dan civitas akademika, Pengenalan kepada siswa, juga pemahaman kepada orang tua atau wali murid. Melalui sosialisasi secara bertahap.

Perkembangan teknologi yang cukup pesat perlu diimbangi dengan pemahaman pemanfaatannya dengan benar. Sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Perubahan ini pasti, jika kita tidak mengikutinya, maka kita akan ditinggal oleh perubahan itu sendiri.

Selain prakondisi yang perlu disiapkan langkah selanjutnya adalah ekosistem merdeka belajar. Sebuah komunitas belajar dan mengajar di kelas atau di sebuah sekolah harus dibentuk sedemikian rupa. Ada program khusus untuk menciptakan habitat yang baik. Mengenalkan teknologi sebagai bagian dari proses belajar mengajar di kelas.

Sekolah harus siap mendukung dengan sarana dan prasarana yang baik. Begitu juga dengan orang tua di rumah harus berperan aktif mengawasi putra putrinya dalam menggunakan teknologi. Sehingga dapat menanggulangi masalah negatif dampak dari teknologi.

Teknologi dalam pembelajaran tidak bisa dilakukan terus menerus. Teknologi hanya membantu memudahkan proses belajar mengajar. Kehadiran guru tetap dibutuhkan di kelas, selain sebagai fasilitator guru berfungsi sebagai motivator. Figur guru yang baik sangat di butuhkan siswa. Sebagai model real atau nyata keteladanan butuh contoh secara langsung dan konkrit.

Pembentukan karakter jauh lebih efektif dengan contoh yang bisa langsung dilihat didengar diperhatikan oleh siswa. Teknologi hanya untuk melengkapi saja, misalnya tampilan video, cerita, atau gambar-gambar yang mendukung tentang perilaku baik.

Contoh sederhana, meskipun anak di larang merokok di sekolah, tapi melihat gurunya merokok justru anak akan lebih mudah meniru. Begitu juga dengan anak-anak di rumah, tiap hari di putarkan video mengaji atau Mp3 murotal, tapi kedua orang tuanya tidak pernah mengaji maka anak akan sulit untuk bisa rajin dan pandai membaca Alquran.

Tiga minggu terakhir, anak-anak mulai bosan belajar di rumah. Mereka yang terbiasa belajar dengan tatap muka di kelas, sekarang harus terus menerus mengerjakan lewat online. Selain tidak bertemu kawan, secara terus-menerus tugas datang silih berganti. Jika tanpa pengawasan orang tua, hal ini berakibat fatal.

Dengan gawai dalam genggaman anak, ia bisa berselancar informasi apapun. Bahkan ketika tidak diimbangi flasback dari guru dengan tugas mereka maka siswa menjadi liar jalan-jalan di dunia maya. Bukankah ini lebih berbahaya .

Oleh karena itu, kehadiran guru tak akan tergantikan. Karena menurut tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, guru itu saat di depan memberi contoh yang baik. Ketika berada diantara siswa senantiasa memotivasi dan saat di belakang ia mampu menggerakkan siswa untuk menjadi lebih baik. Sehingga menjadi guru penggerak di tengah-tengah wabah Corona ini kehadiran guru tetap di butuhkan. Apalagi dengan sistem belajar jarak jauh.

#stayathome

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-83

#menulisembilanpuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#$enin06042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar Bu Himmah Mufidah secanggih2nya IT namun tak bisa tergantikan karens guru mengajar dari hati jadi sampai ke hati juga

06 Apr
Balas

Alhamdulillah, maturnuwun ibu Sulfiana

06 Apr

Setuju Bu... Sosok guru tak akan tergantikan....Keren Bu... ulasannya....

06 Apr
Balas



search

New Post