Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis di Gurusiana (84)
Memulai Karya Dari Diri Sendiri

Tantangan Menulis di Gurusiana (84)

Catatan Harian ke 84

Literasi Baca Tulis Menjadi Gerakan Utama Dan Pertama

Bedasarkan Pemaparan hasil PISA 2018 untuk Indonesia disampaikan Yuri Belfali (Head of Early Childhood and Schools OECD) dan Totok Suprayitno (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud) di Jakarta, Selasa (3/12/2019). Kemampuan literasi baca tulis negara kita masih tergolong rendah.

Sebagaimana beliau sampaikan, bahwa kemampuan baca siswa rendah. Yuri Belfali (Head of Early Childhood and Schools OECD) dalam paparan awalnya menyampaikan, kemampuan baca siswa Indonesia berada dalam kelompok kurang bersama dengan negara-negara seperti Saudi Arabia, Maroko, Kosovo, Republik Dominika, atau Kazakhstan dan Filipina.

Kenyataan tersebut membuktikan bahwa harus ada langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan oleh semua civitas akademika. Baik itu dari pemerintah, sekolah maupun masyarakat. Sehingga kenyataan di atas tidak berlarut-larut dan kemampuan literasi kita semakin menurun. Padahal perkembangan buku, dunia penerbitan dan teknologi kita semakin pesat. Namun belum diimbangi dengan kesiapan mental masyarakat kita.

Seperti data yang dipaparkan oleh PISA, bahwa rerata kemampuan baca negara-negara OECD berada di angka 487, skor Indonesia berada di skor 371. Peringkat pertama diraih China (skor 555), kemudian diikuti Singapura (549) dan Makau (525). Bila dihubungkan dengan jumlah penduduk di Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, belum sebanding dengan kemampuan bacanya. Sementara negara-negara tersebut jumlahnya seperempat bahkan setengah dari jumlah penduduk di Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku telah menyiapkan lima strategi pembelajaran holistik guna mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) sekaligus meningkatkan skor PISA para siswa Indonesia.

Nilai PISA atau Programme for International Student Assessment merupakan salah satu indikator untuk mengukur kompetensi siswa di tingkat global. Sementara dalam 10-15 tahun terakhir, skor PISA Indonesia cenderung stagnan.

Berdasarkan data Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), peringkat nilai PISA Indonesia sesuai hasil survei tahun 2018 adalah: Membaca (peringkat 72 dari 77 negara), Matematika (Peringkat 72 dari 78 negara) dan Sains (peringkat 70 dari 78 negara).

"Sesuai arahan Presiden, pengembangan sumberdaya manusia Indonesia unggul harus bersifat holistik. Tidak hanya literasi dan numerasi, tapi pendidikan karakter memiliki tingkat kepentingan yang sama," kata Nadiem pada Jumat (3/4/2020) seperti dilansir laman Kemendikbud.

Berdasarkan data tersebut ada lima strategi yang harus diambil untuk meningkatkan literasi di negara kita. Selain tentang kemampuan sains dan matematika yang skornya juga rendah. Strategi yang disampaikan ini tidak akan ada artinya jika tidak ada kerjasama yang baik antar berbagai pihak

Pertama, harus adab transformasi kepemimpinan sekolah. Nadiem menjelaskan strategi pertama ini akan diterapkan dengan memilih generasi baru kepala sekolah dari guru-guru terbaik. Selain itu, Kemendikbud akan mengembangkan marketplace bantuan operasional sekolah (BOS) online.

Kedua, dengan melakukan transformasi pendidikan dan pelatihan guru. Untuk mengimplementasikan strategi ini, menurut Nadiem, Kemendikbud akan melaksanakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk menghasilkan generasi pengajar baru. Selain itu, kata dia, Kemendikbud juga akan mendorong munculnya 10 ribu sekolah penggerak yang akan menjadi pusat pelatihan guru. Pusat-pusat ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi transformasi sekolah-sekolah lain.

Ketiga, adanya penyederhanaan kurikulum. Nadiem menjelaskan strategi ketiga adalah mengajar sesuai tingkat kemampuan siswa. Strategi ini akan dilakukan dengan cara menyederhanakan kurikulum sehingga lebih fleksibel dan berorientasi pada kompetensi. Dia menambahkan personalisasi dan segmentasi pembelajaran berdasarkan asesmen berkala juga akan dilaksanakan.

Keempat, Menerapkan standar penilaian global. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) akan digunakan untuk mengukur kinerja sekolah berdasarkan literasi dan numerasi siswa. Dua kompetensi ini ialah fokus tes internasional seperti PISA, Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS). "Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar juga akan digunakan untuk mengukur aspek-aspek non-kognitif untuk mendapatkan gambaran mutu pendidikan secara holistik," ujar Mas Nadiem.

Kelima, menjalin kemitraan dengan daerah dan masyarakat sipil. Nadiem mengatakan kemitraan dengan Pemerintah Daerah akan dilakukan melalui penerapan indikator kinerja untuk Dinas Pendidikan. Kemendikbud juga akan mendorong ratusan Organisasi Penggerak agar mendampingi guru-guru di Sekolah Penggerak.

Kemampuan Literasi masyarakat Indonesia harus menjadi pijakan utama dan pertama. Untuk menyiapkan seratus tahun Indonesia, harus dimulai dari sekarang. Jika tidak negara kita selamanya akan menjadi negara berkembang. Kemapuan mindset atau pola pikir masyarakat harus di rubah. Tidak harus menunggu kebijakan-kebijakan pemerintah. Semua lembaga harus memiliki inisiatif untuk bergerak. Minimal dimulai dari diri sendiri. Sehingga akan terbentuk komunitas yang lebih baik dan lebih besar dan gerakan literasi.

Tantangan untuk sebuah perubahan akan selalu datang dan menyapa. Menyiapkan sebuah cara dan strategi yang tepat sangat dibutuhkan. Sehingga bukan tidak mungkin untuk terus bergerak dan maju. Ibarat sebuah air ia akan terus mengalir, meski harus melintasi celah yang rumit dan sempit. Jika air itu diam dan tidak mengalir, akan mendatangkan jentik-jentik yang berdampak dengan masalah lain.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-84

#menulisembilanpuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#$elasa,07042020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab bagus tulisannya semoga yang menyimak cepat faham ya Bu Himmah Mufidah

07 Apr
Balas



search

New Post