Himmah Mufidah

Himmah Mufidah guru MA Almaarif Singosari. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tetanggaku Keluargaku
Kebersamaan Hadir Dalam Hidup Bertetangga

Tetanggaku Keluargaku

Tetanggaku Keluargaku

Tantangan Menulis Di Gurusiana (22)

Tetangga adalah orang terdekat yang tinggal di dekat rumah kita. Baik itu samping kanan kiri, atau di depan belakang rumah kita. Apalagi tinggal di daerah pedesaan, yang terdekat adalah yang tercepat membantu saat kita kesulitan. Begitupun juga saat kebahagiaan datang, mereka adalah yang akan datang pertama mengucapkan selamat.

Sederhana saja, misalnya saat musim hujan tiba. Tidak perlu gusar atau galau meski kita pergi agak lama. Jemuran di depan atau samping rumah, tidak akan basah. Tanpa diminta mereka cekatan ikut membantu menyelamatkan jemuran kita dari guyuran hujan. Begitu pun saat anggota keluarga kita ada yang sakit, orang pertama yang akan datang menolong adalah tetangga. Sementara saudara dekat kita yang jauh, belum tentu bisa datang saat itu juga.

Tetangga rasa saudara hanya bisa dirasakan bila daerahnya masih di pinggiran. Berbeda bila daerahnya di tengah kota, lebih tepatnya di daerah perumahan. Sifat individualisme sangat terasa, serasa semua bisa di atasi tanpa campur tangan keluarga. Apalagi zaman sekarang di dukung oleh teknologi. Semua kebutuhan bisa di selesaikan sendiri tanpa harus merepotkan tetangga. Sehingga sifat egoisme secara langsung hadir di tengah-tengah keluarga kita.

Keluarga adalah sebuah unit terkecil dari masyarakat, di mana di dalamnya terdiri atas kepala keluarga dan beberapa anggota lainnya yang terkumpul dan tinggal di bawah satu atap yang sama. Mereka berinteraksi satu sama lain serta saling ketergantungan dalam perannya masing-masing. Ada sosok ayah yang berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, pelindung, serta pendidik bagi anak-anaknya. Begitu juga dengan sosok ibu yang memiliki peran penting dalam mengelola rumah tangga serta membantu peran sang ayah. Serta anak-anak yang merupakan amanah dari Allah bagi mereka.

Keluarga merupakan pondasi utama bagi tegaknya sebuah peradaban. Siapa yang mengabaikan keluarga, maka dia akan mengabaikan masyarakat. Siapa mengabaikan masyarakat, maka dia berarti mengabaikan bangsa dan negara. Maka keluarga adalah dasar yang sangat prinsip dalam rangka terciptanya sebuah masyarakat yang baik. Dalam literatur islam, keluarga bahkan sering disebut sebagai madrasah pertama. Karena keluarga merupakan tempat pertama kali yang akan membentuk pribadi seseorang, baik buruknya seseorang sangat tergantung pada pendidikan pertama yang ia dapatkan dari keluarga.

Selain cinta dan kasih sayang, islam sendiri mendasarkan pembentukan sebuah keluarga atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sehingga pada gilirannya, peran keluarga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat yang unggul berkarakter islami, menjadi akar yang mengokohkan sebuah peradaban.

Tetangga, keluarga dan lingkungan adalah satu kesatuan tang rak terpisahkan. Sehingga perlu di bentuk sebuah kebiasaan dan budaya yang baik. Agar generasi kita menjadi generasi yang baik. Karena tetangga dan keluarga di desa memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat, maka perlu diciptakan sesuatu yang baik pula. Mengutamakan tetangga setelah keluarga itu penting. Agar kehidupan sosial juga berjalan dengan baik.

Mungkin kita terlahir dari rahim yang berbeda, namun kedekatan itu sama kita rasakan dan begitu dekat. Sehingga perlu di jaga sikap dan keharmonisan didalamnya. Bukankah agama islam mengajarkan dalam sebuah hadist, tentang hidup bertetangga. Bahwa ketika memasak, perbanyaklah kuahnya untuk dibagi kepada tetangga. Ini adalah kiasan tentang berbagi kepada yang terdekat. Apapun bentuknya usahakan tetangga turut merasakan bahagia apabila kita juga bahagia. Karena sedekah terbaik adalah kepada kerabat, bisa jadi itu adalah tetangga.

Sedekah atau berbagi dakam islam dijelaskan bahwa sedekah buat fakir miskin bernilai satu, buat keluarga bernilai dua. Sebagaimana hadist berikut.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَتُكَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الْقُرْبَى الرَّحِمِ ثِنْتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekahmu pada orang-orang miskin bernilai satu sedekah, sedangkan sedekahmu pada kerabatmu bernilai dua; yaitu dapat pahala sedekah dan menyambung silaturahim."(Musnad Ahmad No: 27748)

Pengajaran dalam hadis tersebut cukup jelas, bahwa mengutamakan tetangga itu lebih baik. Sedekah kepada kerabat yang membutuhkan lebih afdhal (utama) dibandingkan sedekah kepada selain kerabat. Karena sedekah kepada kerabat itu terhitung sebagai sedekah sekaligus silaturahim (menyambung kekerabatan). Sehingga ia mengandung dua pahala, yakni pahala sedekah dan pahala silaturahim.

Sementara pahala silaturahim itu bukan hanya membuat rejeki barokah namun juga memperpanjang umur. Betapa damai dan tentramnya bangsa ini, apabila semua memahami sikap hidup tetanggaku keluargaku. Akan lahir toleransi dalam beragama, saling menghormati dan saling menjaga sesama anggota keluarga.

#tantanganmenulisdigurusiana

#catatanhariankehidupanke-21

#menulistigapuluhhari

#MediaGuruIndonesia

#Rabu 5-2-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post