Baru sekali ini aku mengikuti kegiatan yang panitia dan pesertanya super keren. Mereka adalah para penulis hebat yang sudah menelorkan banyak karya. Meski aku baru mengenal pak Leck Murman, namun kuyakin panitia dan peserta lainnya tak beda dengannya. Bayangkan tiap hari kubaca tulisan-tulisan yang diksinya sungguh luar biasa di group yang baru beberapa hari kutongkrongi. Yah...group Sagusabu (Satu guru satu buku) Semarang.

Pagi tadi dengan bermodal semangat, kubuang rasa pesimisku dan kutekadkan langkahku mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di wisma PGRI. Pukul 08.03 sampailah aku di depan petugas registrasi dan memasuki ruang pelatihan yang telah dipenuhi peserta. . Setelah melirik sana sini sambil mencari kursi yang masih kosong, akhirnya kudapati kursi kedua dari barisan paling belakang.

Beberapa saat setelah kami menunggu, pembawa acara pun memandu pembukaan kegiatan dan meminta salah seorang peserta untuk memimpin doa. Dilanjutkan prakata penyelenggara oleh pak Leck Murman. Sesuai dengan yang disampaikan pak Leck bahwa ternyata virus Sagusabu sudah menggegantisme (hehe...maaf ini bahasaku pak Leck karena aku lupa dengan bahasa pak Leck), dan semoga diriku cepat terjangkiti virus ini sehingga kelak akan mampu menjadi Sabusabu (Satu bulan satu buku) sebagaimana yang dilangitkan pak Leck dalam prakatanya.

Sejenak kita tinggalkan prakata yang sudah diakhiri oleh pak Leck, dan pembawa acara mempersilahkan pejabat perpustakaan untuk menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Sagusabu (Satu Guru Satu Buku) merupakan sebuah gerakan pembudayaan literasi bagi guru, yang diharapkan melalui gerakan ini ada peningkatan kemampuan menulis guru sebagaimana tuntutan kompetensi keprofesionalannya.

Puncak kegiatan hari ini diakhiri dengan hadirnya sang bintang yang mampu mencerahkan mendung di alam kegelisahanku. Beliau adalah ibu Istiqomah Almaky, sang penyebar virus menulis seperti pak Leck Murman. Beliau seorang ibu dan penulis yang hebat, yang dapat memberikan pencerahan kepada peserta pelatihan tentang tatacara menulis. Terima kasih bu Isti dan pak Leck Murman, kuharap virus menulismu menyebar kepadaku.

Penulis adalah Peserta Sagysabu Semarang