Hindun Hindasyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Terdampar ditempat yang tepat

Terdampar di Tempat yang Tepat

Tidak terrcapai cita-cita bukan merupakan sebuah musibah tapi inilah yang mengantarkan ke beradaanku sekarang. Dari kecil kugantung cita-citaku menjadi seorang insinyur pertanian, masuk SMA rasa-rasanya cita-citaku hampir mendekat. Ternyata Allah Berkehendak memilihku menjadi seorang mahasiswi di IKIP yang sekarang barganti Nama menjadi UPI. Jurusan yang kupilih pun jurusan Teknik Mesin D3.

Perempuan menjadi minoritas dikelas sehingga menjadi pusat perhatian teman –teman yang lain. Seiring waktu berjalan dengan ketertatihan ku belajar mengikir, mengelas, menggunakan mesin produksi, seperti mesin bubut, skrap dan launnya. Waktu berlalu dan tiba saatnya untuk PPL di SMK N1 Bandung.

Tampilan yang terbiasa dengan celana Jeans kini tampil anggun dengan rok dan pantopel. Tampil pertama di kelas terasa gugup dan kaku, dengan bismilah yang terucap puluhan kali akhirnya siswa bisa belajar dengan antusias. Selama satu bulan bersama- sama menjadi keterikatan yang tidak pernah terlupakan. Akhirnya ku simpulkan menghadiapi siswa lebih banyak dinamikanya dibanding menghadapi benda mati seperti mesis- mesin yang diam seribu bahasa hanya bergerak jika dihidupkan.

Menimba ilumupun usai melamar kesana –kemari sambil menunggu penempatan. Sebuah perusaahaan di bidang kontraktor menerimaku sebagai karyawan, nyaman juga bekerja disana sebagai admnistrasi. Penempatan tiba akhirnya ku harus memutuskan dan memilih dengan bulat saya memilih menjadi guru walaupun saat itu seleri di Perusaahan swasta 3 kali lipat. Alhamdulilah SMP N 2 Buahbatu tempat pertama untuk mengamalkan ilmu yang didapat.

Mata Pelajaran IPA yang ditugaskan okelah ga jauh –jauh dari fisika teknik, yang seharusnya mengalamalkan Ilmu permesinan . suka dan duka jadi guru amat menyenangkan. Dan saya bertekad akan menjadi guru yang Profesional. Dengan berat hati SMP N 2 Buahbatu kutinggalkan , karena harus pindah ke Sukabumi mengikuti tugas suami,

Babak baru di mulai karena guru Ilmu Pengtahuan Alam ada 4 0rang maka Mapel Keterampilan tatabusa dilimpahkan. ku terima tugas itu dengan senang hati, meskipun bertolak belakang dengan ilmu yang tempa.

Penulis adalah peserta Sagu sabu Cianjur

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menjadi guru yang serba bisa dan siap mengabdi. Luar biasa. Tulisan yang mangtabs

27 Aug
Balas

Itulah hebatnya guru.. tiada rotan akarpun jadi... harus selalu siap dengan mapel apapun.. walaupun dengan adanya TPG mengharuskan lineritas.. semangat bu...

26 Aug
Balas

Terimakasih motivasinya

29 Aug

Curhatan........keren...

26 Aug
Balas



search

New Post