Kenapa Saya Menulis?

Mungkin sudah sejak sekolah dasar setiap anak diajarkan untuk menulis. Mulai dari alfabet sederhana, sampai bisa merangkai frasa menjadi kelimat. Kita menulis dengan banyak tujuan. Mencatat materi pembelajaran, karir, atau hanya untuk hal remeh-temeh seperti buku harian. Kita terus menulis banyak hal, sampai seakan-akan menulis sudah menjadi bagian dari hidup kita. Namun, pernahkah kita memikirkan, kenapa ya kita masih dan akan terus menulis?

Sejak saya SD, saya sudah berkenalan dengan cerita pendek. Awalnya ceritanya sederhana. Hanya tentang drama anak kecil yang bertengkar karena berebutan sahabat. Lalu lama-kelamaan, saya nekat untuk debut ke dunia Wattpad. Saya menuliskan cerpen pertama dengan judul Arietta. (Novel digital itu sudah tak ada sekarang. Hahaha. Saya menghapusnya.) Berkat penulisan PUEBI yang asal dan alur cerita yang tak keruan, saya memutuskan untuk menarik cerita jaman SMP saya itu dari peredaran. (Yah, meskipun harus saya akui, kualitas tulisan saya sekarang juga tidak bagus-bagus amat.)

Saya masih terus menulis. Saat SMP, saya mengikuti berbagai lomba menulis cerita pendek. Dan dari sekian banyak lomba itu, saya tidak pernah menang. Yah, wajar saja saya rasa. Karena saat saya melihat naskah cerpen yang lama, saya langsung merinding.

Tak menyerah, saya masih terus menulis di wattpad dengan akun yang baru. Bahkan saat SMA, saya sempat berani mengikuti lagi lomba menulis cerita pendek. Naskahnya sudah saya susun seapik mungkin. Meskipun hanya ketikan ulang post cerpen dari akun Line saya, saya sangat-sangat optimis kalau cerita pendek heroik saya itu adalah naskah yang terbaik.

Namun rasa malu langsung menampar saya, saat cerita saya dikalahkan oleh fabel.

Sejak saat itu, saya menarik diri dari dunia tulis menulis. Kesibukan juga membuat saya mudah melupakan anak-anak saya dalam rupa tokoh knovel yang tak kunjung selesai.

Namun, entah karena jodoh atau semesta yang mengizinkan, hari ini saya menulis lagi. Dengan kata-kata kaku karena lebih sering menyentuh makalah dan tugas fiksi ilmiah. Mungkin, jika tidak diberi challenge dari Dokter Berri, keyboard laptop saya hanya akan saya abdikan bagi tugas di course atau newlms.