#tantangangurusiana

H.2 L. 365

Wirid pertama di awal tahun 2022 digelar hari ini dirumah salah seorang angota wirid. Hujan yang sudah turun dari pagi tidak menyurutkan minat ibu-ibu peserta perwiridan untuk menghadiri Wirid Yasinan.

Rumah Ibu Salamah yang berada di Gang Sentosa merupakan tempat berlangsungnya wirid hari ini. Sesuai dengan agenda wirid, minggu pertama di setiap bulannya diisi dengan tausiah. Ustaz yang diundang untuk memberikan tausiah pada kesempatan kali ini adalah Ustaz Arifin.

Beliau adalah salah seorang ustaz anggota mubalig Kota Dumai. Paparan dari ustaz tentang perlunya adab bertetangga begitu mengena bagi diriku pribadi. Betapa tidak, yang disamaikan oleh ustaz adalah fenomena yang serig terjadi sehari-hari.

Kita sering “kepo” akan urusan tetangga. Terkadang tanpa disadari kita terpancing untuk membicarakan tetangga kita sendiri. Padahal di dalam Agama Islam kita dilarang untuk membicarakan aib atau kejelakan tetangga.

Muslim yang baik adalah muslim yang dapat menutu aib saudaranya sendiri. Jauhilah ghibah atau fitnah terhadap tetangga kita.

Bagi yang merasa dighibahi oleh tetangga janganlah melawan ghibah tetangga dengan bantahan. Tidak perlu saling berbantah. Tindakan yang bijaksana adalah berilah jawaban yang lembut jika tetangga menghibahi kita.

“Apa yang ibu-ibu ceritakan mengenai saya belum cukup seujung kuku dari kesalahan saya. Terima kasih telah mengingatkan saya.” Ini adalah contoh jawaban yang dicontohkan oleh Pak Ustaz.

Saya mencoba merenungi tausiah Pak Ustaz. Saya merasa apa yang disampaikan Pak Ustaz benar adanya. Semoga saya bisa menjadi pribadi seperti yang dicontohkan Pak Ustaz.