Hj.Mursidah,S.Pd.,M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Amplop yang Tertukar

Amplop yang Tertukar

Amplop Tertukar

Oleh Hj. Mursida,S.Pd.,M.Pd

Tantang Menulis 90 Hari

Bu Rasma membuka amplop yang diberikan kepadanya sebagai pemateri pada suatu kegiatan Workshop. Dia tersenyum seraya menghitung jumlah uang dalam amplok jumlahnya RP.600.000. Dalam hati agak kecewa juga karena biasanya dia terima lebih dari itu. Kali ini honornya berkurang Rp. 250.000,-Ketika dia hendak pulang dua temannya datang dengan tujuan yang sama. Timbullah niat jahilnya, dia memasukkan uang RP.250.000 ke dalam amplop dan merubah tulisan nominal yang diterima di amplok dari Rp.600.000, menjadi Rp. 850.000. amploknya dia tetap simpan di meja seraya menyeruput minuman hangat yang disuguhkan.

Ketika Bu Dina dan Pak Agus sudah menandatangani penerimaan honor dan menerima amplop, BU Rasma mulai menggoda Bu Dina dengan mencocokkan jumlah yang dia terima dengan yang diterima Bu Dina. Sontak Bu Dina protes karena jumlah yang dia terima berbeda dengan apa yang diterima Bu Rasma. Pak agus dan Bu Resti yang menyerahkan amplop hanya tersenyum melihat Bu Dina mengomel-ngomel karena dia sudah paham sikap Bu Rasma yang suka menggoda.

Selesai menerima apmlop Bu Rasma lanjut ke rumah temannya untuk melayat karena orang tua teman kantornya itu meninggal. Di rumah duka Bu Rasma berjalan pelan memasuki rumah duku yang sudah sesak dengan para pelayat. Dia mendekati jenasah memanjatkan doa untuk Almarhumah. Dia pun memasukkan amplok ke dalam toples besar yang sudah penuh di dekat jenasah lalu ke luar dari rumah.

Dia melihat Bu Herawati duduk di teras rumah. Bu Rasma mendekatinya dengan maksud untuk menyerahkan uang titipan Bu Rasti. Ketika dia mengambil amplok dari sakunya matanya membelalak karena isi amplok itu hanya Rp. 50.000,-. Sontak dia panik mencari amplop honornya. Wajahnya menjadi pucat. Keringat dingin mulai bercucuran dan napasnya pun tersengal-sengal. Dia kembali masuk ke rumah duka tetapi amplop dalam toplek sudah tidak ada mungkin sudah di simpan oleh keluarga almarmuhan. Bu Rasma kembali berjalan lemas menuju tempat duduknya semula.

“Kenapa Bu? Sakit?”, Tanya Bu Herawati.

Bu Rasma hanya menggeleng pelan seraya menatap Bu Herawati dengan mata sendu.

“Maaf Ya bu tadi Bu Rasti nitip uang untuk Bu Hera tapi saya salah masukkan amplok tadi di dalam, amplop honor saya saya gabung dengan uang Bu Hera tertukar dengan ini”, Bisik Bu Rasma pada Bu hera ketika dia mau pulang seraya memperlihatkan amplop di tangannya.

"Oh...bisa diberitahukan keluarganya Bu", ucap Bu Herawati dengan mata membelalak menatap Bu Rasma.

"Nggak perlu Bu!", ucap Bu Rasma tersenyum getir.

Parepare, 17 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus ceritanya let

17 Jun
Balas

Tens letting

17 Jun

Tens letting

17 Jun

Tens letting

17 Jun

Tens letting

17 Jun

Tens letting

17 Jun

Mungkin segitu yang menjadi rezki kita bu

17 Jun
Balas

Sudah reski yang orang itu kali bu

17 Jun
Balas

Duhh.. Mungkin karena tadi sempat iseng menggoda temannya kali ya bu... He he... Keren bu.. Sukses selalu

17 Jun
Balas

Reski tidak akan tertukar, tapi jailnya itu... hahahaha kena sendiri

17 Jun
Balas

He he he....saya tuh penasaran dg amplok. Kirain apa, jebul amplop.

17 Jun
Balas

Salut atas kebesaran jiwa bu Rasma

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun

Hehehe... Jadi harus hati-hati dengan amplop ya Bu. Diberi tanda biar tidak tertukar amplop nya dengan amplop yang lain...hhehe

17 Jun
Balas

Ada tandanya tapi mungkin reskinya memang orang lain

17 Jun

Hahh..bu rasma jahil sih...

17 Jun
Balas

Keringat dingin mulai bercucuran dan napasnya pun tersengal-sengal. Dia kembali masuk ke rumah duka tetapi amplop dalam toplek sudah tidak ada mungkin sudah di simpan oleh keluarga almarmuhan...kren curitaTa bu...

17 Jun
Balas

Ceritanya keren, bunda! Sehat selalu, ya Bun!

18 Jun
Balas

Terima kasih nanda

18 Jun

Setuju... mungkin bukan rezki kita bu

17 Jun
Balas

Setuju... mungkin bukan rezki kita bu

17 Jun
Balas

Setuju... mungkin bukan rezki kita bu

17 Jun
Balas

Setuju... mungkin bukan rezki kita bu

17 Jun
Balas

Ok Bu,Bu ceritanya. Kereen..

17 Jun
Balas

Perbuatan usilnya pada temannya, terbalas dengan tertukarnay amplop. Janganulangi lagi ya bu..he...he..he..

18 Jun
Balas

Kukira apa AMPLOK deh....amplop pale....heheeheehh....keren ceritax let...I like it

18 Jun
Balas

Bagus bu ceritanya..sukses sll ibu...

17 Jun
Balas

Terima kasih bu

17 Jun



search

New Post