Baju Baru untuk Yusril

Yusril tersenyum bahagia menghitung uang tabungannya yang baru saja dia pecahkan. Jumlahnya lebih dari tujuh ratus ribu rupiah. Terbayang olehnya pakaian yang dia ingin beli. Sudah lama dia ingin membeli baju dan celana seperti itu. Sayangnya ayah dan ibunya tidak sempat menemani hari ini, dia menyuruh Yusril meminta tolong pada Bang Herul.

Yusril ke rumah Herul. Di sana Herul terlihat cemas menjaga ibunya yang penyakitnya kumat gara-gara obatnya habis. Adik-adik Herul menangis memint makanan. Sudah seminggu Herul tidak memulung karena menjaga ibunya sehingga tidak ada lagi makanan yang tersisa di rumahnya. Yang terlihat hanya tumpukan piring dan panci kosong yang belum dicuci. Yusril mengeluarkan uangnya dalam ranselnya dan meminta Herul membeli obat dan makanan. Awalnya Herul menolak tetapi Yusril menyakinkan untuk memakai uangnya demi ibu dan adik-adiknya.

Yusril tersenyum bahagia karena telah menolong orang yang sering bantu-bantu kerja di rumahnya. Dia ikhlas tidak membeli baju baru tahun ini. Dalam perjalanan pulang dia melihat ada dompet yang jatuh. Yusril berlari mengejar dan memanggil pemilik dompet yang ingin masuk ke dalam mobilnya. Pria kaya itu memberi uang seratus ribu kepada Yusril tetapi Yusril menolak. Dia kemudian memberikan sebuah tas kertas yang berisi baju dan celana baru. “Ini untuk kamu ya! Karena ukurannya tidak cocok untuk anak saya”. Mata Yusril membelalak melihat baju dan celana itu. Baju yang selama ini dia inginkan sekarang sudah ada ditangannya.

Parepare, 21 Mei 2021

Tantangan Guru Siana