Tadabbur Alam
Oleh : Yilweri, S.Ag
Guru MTsN 7 Solok
Kata Tadabbur berasal dari bahasa arab yaitu تَدَبَّرَ – يَتَدَبَّرُ – تَدَبُّرًا yang artinya merenung atau memelihara. Tadabbur dalam ilmu bahasa arab merupakan bentuk إسْمُ المّصْدَر ( Kata kerja yang dibendakan ), maka tadabbur artinya perenungan. Sedangkan dalam istilah agama kata Tadabbur Alam berarti rihlah yaitu perjalanan dengan maksud dan tujuan yang baik yang didasarkan niat kepada Allah swt.
Jumat, 29 Mei 2020 kemaren bu Riri melaksanakan sebuah perjalanan/ rihlah sebagai rileks memanjakan fikiran dan rasa setelah sekian lama Stay at home dan Work From Home ( WFH ) disebabkan adanya pandemi covid 19 yang melanda dunia saat ini. Acara sederhana yang terhitung dadakan ini hanya diikuti oleh para strong women, tanpa didampingi oleh seorangpun dari kaum Adam.
Pagi itu bu Riri bersama dua puterinya berangkat menuju lereng bukit yang oleh masyarakat sekitar disebut Bukit Jogja alias Jonggis Jaya, ups....bukan bukit didaerah Jogjakarta lhoo...
Namun sebelumnya bu Riri telah memberitahukan kepada rekannya untuk melakukan tadabbur ke puncak bukit tersebut.
Akhirnya berangkatlah delapan wanita tangguh ini menyusuri semak belukar yang biasanya merupakan arena berburu babi bagi kaum adam pada hari Minggu. Sempat terlintas difikiran bu Riri kalau-kalau di tengah perjalanan menuju puncak bukit nanti, kami dikejutkan oleh munculnya sipenghuni rimba tersebut alias babi hutan. Namun fikiran ini segera kami tepis seraya berdo’a kepada Allah swt semoga perjalanan ini dilindungiNya dan kami bisa mencapai sasaran yang kami tuju. Dengan segenap keberanian dan sedikit bekal pelepas dahaga bu Riri dan rombongan terus menyusuri lereng lereng bukit sambil sesekali berselfie ria menikmati pemandangan yang ada. Perlahan pasti pasti rasa cemas yang tadi hinggap difikiran bu Riri sirna ditelan indahnya pemandangan alam yang Allah berikan untuk umat manusia. SubhanAllah.....!!! مَا خَلَقْتَ هذَا بَاطِلًا , Ya Allah....Tiada satupun yang sia-sia dari ciptaanMu ini.
Ditengah perjalanan menuju puncak bukit, bu Riri mendapat telepon dari putri sulungnya bahwa ia dan temannya ( Isra Hayati, Mahasiswi UIN IB Padang ) akan menyusul bu Riri dan rombongan. Maka bu Riri memutuskan untuk bersantai di bukit pertama sambil menunggu kedatangan putri sulungnya itu. Selang 30 menit yang ditunggu sudah tampak dan semua melanjutkan perjalanan menuju puncak bukit Jogja tersebut sambil bersenda gurau dengan tawa bahagianya.
Tepat jam 09.10 wib rombongan bu Riri sampai di puncak Jogja. Rasa senang dan bahagia tak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata, semua rasa bahagia dan puas bisa sampai ke puncak ini mereka luapkan dengan berselfie ria sambil menatap ke sekeliling dan melihat kampung-kampung kecil yang ada disekitar bukit tersebut. Tak ketinggalan rombongan menatap keberadaan kampus cantik tempat rombongan menimba ilmu dulu dan sekarang, yaitu kampus PSA Sulit Air. Jelas terlihat dan megah !!
Puas menikmati pemanadangan alam yang begitu menakjubkan ini, yang membuat mata dan jiwa terkesima....rombongan melanjutkan perjalanan untuk pulang dengan menuruni eks jalan motor trabas yang sangat terjal dan sedikit licin. Cemas juga sih...plus anak anak juga khawatir dengan kondisi bu Riri yang tidak muda lagi dan agak berbodi. Jangan-jangan bu Riri nanti terpeleset dan terjun indah aja kebawah....iiihh ngeri juga ahh !!! Owh...tidak !! Menuruni jalan terjal ini perlu ketenangan dan kehatia-hatian sambil selalu ingat dan memohon ma’unahNya. Akhirnya rombongan berhasil turun dengan selamat tanpa ada seorangpun yang terjatuh, termasuk gadis bungsu bu Riri ( Najwa, yang baru berusia 9 tahun ). Huuuhhhh....super sekali !!!
Beberapa manfaat yang dapat kami petik dari perjalan ini adalah :
1. Menguatkan rasa solidaritas.
2. Mengukuhkan ukhuwah Islamiyah dalam pergaulan.
3. Memperbaiki kembali kerenggangan dalam ukhuwah.
4. Membangun kebersamaan dan rasa peduli terhadap sesama.
Semoga bermanfaat dan Salam ukhuwah
Sulit Air, 30 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap
Wah luar biasa bu
Hmmm...makasih bu sofia.
Mantap Bu Hj, Yilweri. Terima kasih telah berkunjung ke supraptobio.gurusiana.id
Rancak Bana buk yulweri.
MasyaAllah, sempat juga bertadabbur di alam yang mempesona
Iya faizah...Alhamdulillah. memanjakan mata dialam bebas ja...
Mntaaap zaah, diam2 trnyta pnya bkat jgaaa, kok tau ptg manuruik wak mah, hee
Heee lai yen....baa ka kito cubo lo yen ?
Tarimo kasih informasinya Ini.Rancak Bana ko a
Alhamdulillah pak musdar... Sekalian ngajakin anak2 bermain dengan keindahan alam pak
Mantap bu hajah.....keren
Makasih pak pujarsono
Makasih pak pujarsono
Makasih pak pujarsono
Makasih pak pujarsono
Makasih pak pujarsono
Makasih pak pujarsono
Syukran mis.... Semangat mis lanjutkan tagurnya ya.... Doa zah menyeetaimu mis !!
Ok ,syukron zah
Lanjut ustazah..
Heee buk yulfetni... Mau lanjut kemana bu ?? Dengan tagur belum siap bu...
Mantap zah, lanjut masuk tantangan
Mantap zah, lanjut masuk tantangan
Belum siap mis... Tau nanti kalau ada tekad baru mis.... Doakan saja mis