Sejak awal kedatangannya aku sudah curiga dengan gerak gerik wanita muda itu. Sempat terlintas dalam pikiranku bahwa adik iparku sudah melakukan hal yang tidak pantas karena dia begitu perhatian dengan wanita yang bernama Ana itu. Karena penasaran dan tidak ingin suudhon maka aku beranikan diri untuk bertanya pada adik iparku. Saat adik iparku membawakan segelas susu untuk Ana, aku beranikan diri untuk menegurnya.

“Ed, tumben rapi, mau kemana? Tanyaku dengan nada sinis

“mau antarkan susu untuk ana mbak “ jawabu Edi

“Kok diantar sih? Memangnya dia tidak bisa ambil sendiri?kata ku

“ada yang mau saya bicarajkan dengannya mbak “ kata adik iparku

Karena merasa curiga dengan perasaan Edi maka diam-diam aku mengukutinya dari belakang. Ada rasa penyesalan dalam hatiku.

“Ana, coba kamu ingat, passport mu ada dimana?” tanyaku

Wajah muda itu hanya bisa tersenyuim. “Susunya diminum dulu ho” kataku dengan bercanda.

“Sudah bu Lek “ jawab mereka

Hatiku semakin tidak tega ketiak seseorang menceritakan padaku bahwa Ana mengalami tress berat seperti ini dikarenakan suaminya meninggalkannya sejak anaak sulungnya berusia 10 bulan. Ana percaya sepenuhnya pada suaminya sehingga ia tidak percaya kalau suaminya menikah tanpa sepengetahuannya. Hal ini yang menjadi penyebab keadaan dirinya sekarang. Sementara adik iparku merasa tidak tega melihat kondisi sepupunya yang menderita sehingga ia harus melayaninya dengan sabar.

Bawean, 16 Agustus 2020