Pada awalnya ada rasa tidak yakin akan kemampuan diri dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pembina Kompetisi Sains Nasional bidang Sains di sekolah. Setelah mendapat support dari kepala sekolah akhirnya aku persiapkan mental terlebih dahulu untuk meyakinkan diri sebagai pembina baru kemudian kupersiapkan materi yang akan aku ajarkan kepada siswa di sekolah.

Setiap hari aku memberikan materi-materi pengembangan Sains kepada siswa binaanku disaat jam istirahat dan satu jam setelah jam pelajaran sekolah berakhir yang sebelumnya sudah kami komunikasikan kepada wali murid tentang program pembinaan siswa prestasi di sekolah. Kegiatan ini kemudian menjadi habituasi (pembiasaan) kepada siswa berprestasi, mereka mendatangiku untuk mendapatkan bimbingan pelajaran Sains dengan kesadaran sendiri tanpa diminta olehku.

Tidak mudah mengajarkan materi Sains pengembangan kepada siswa karena materi baru bagi mereka. Alhamdulillah pertama kali aku menjadi pembina Sains siswaku Bernama Elqis Satriya Nugraha berhasil meraih juara pertama Kompetisi Sains Nasional Tingkat Kabupaten Pamekasan pada tahun 2018 saat di kelas empat namun sayang saat di seleksi kembali bagi 10 besar di kelas lima siswaku menempati urutan ke empat dan gagal menjadi wakil Kabupaten di tingkat provinsi Jawa Timur. Salah satu penyebab kegagalannya adalah saat mendekati lomba KSN aku mendapat tugas Diklat Pembekalan Instruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Malang selama sepuluh hari membuat siswaku tidak mau belajar bahkan kepada guru yang lain meskipun sudah disiapkan guru Pembina pengganti di sekolah.

Kegagalan membawa siswaku ke tingkat provinsi membuat keyakinanku semakin luntur untuk mencapai prestasi yang diharapkan karena ekspektasi terhadap siswa binaanku sangat tinggi dapat membanggakan nama baik sekolah. Setelah mendapatkan support kembali dari kepala sekolah akhirnya aku memutuskan untuk kembali membina sains di sekolah.

Tahun 2019 siswaku berhasil meraih juara pertama KSN bidang sains Tingkat Kabupaten Pamekasan, tahun 2020 berhasil meraih perunggu KSN Tingkat Nasional dan Internasional dalam International Mathematics Sains Olimpiad (IMSO) atas nama Farand M. Yunus Al Farizy. Berbagai penghargaan yang diterima siswaku dari pemerintah Daerah, Provinsi dan pemerintah pusat.Tidak hanya Farand M Yunus Al Farizy yang berprestasi, siswaku yang lain berhasil Meraih medali emas dalam lomba KSN yang berbeda yaitu Lovely R Mixta dalam Mengajar Competition Nasional 2020 (DMCN) Denpasar Bali, meraih medali perak dalam National Educational Science Olimpiad (NESO) Student Online, dan meraih medali perak Kompetisi Sains Indonesia (KSI) yang diselenggarakan oleh POSI

Pembiasaan membaca buku yang dilakukan setiap hari oleh siswa di pojok baca kelas dan menuliskan kembali cerita yang mereka baca dengan bahasa mereka sendiri dikemas lebih menarik lagi setelah aku mendapatkan bimtek menulis “Sagu Sabu” (Satu Guru Satu Buku) oleh Media Guru Indonesia kelas Pamekasan 20-21 September 2021. Siswa dibiasakan menulis puisi, pentigraf, cernak maupun cerpen selama 10 sampai 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pembiasaan ini membawa dampak yang sangat positif kepada siswa maupun guru, siswa melakukan pembiasaan menulis gurupun demikian pula. Alhamdulillah aku berhasil menyelesaikan buku solo pertama dengan judul “Hanako Menembus Waktu Meraih Mimpi” yang akan lounching tanggal 25 November 2021 pada Hari Guru Nasional Bersama teman penulis lainnya, sedangkan untuk siswaku berhasil menjadi pemenang lomba menulis tingkat Nasional di Media Guru Indonesia atas nama Aliya Mukhbita, Clara Aurora Nur Afsyah, dan Claudia Kandensa Nur Afsyah.

Pencapaian ini sungguh diluar ekspektasiku, berbekal kemampuan yang kurang memadai namun dengan tekat yang kuat akhirnya dengan pembiasaan ini bisa melahirkan siswa berprestasi di tingkat Nasional dan Internasional baik dibidang Sains maupun menulis.

Profil

Penulis: Hosnol Rachman

Lahir di Pamekasan, tanggal 26 Desember 1972 dengan nama lengkap

Hosnol Rachman. Menyelesaikan Diploma 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di

Universitas Negeri Surabaya dan merampukan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Terbuka. Mengajar di Sekolah Dasar Negeri Barurambat Kota 1

Menjadi pembina pelajaran sains dan pada tahun 2020 berhasil membawa Siswa

\meraih medali perunggu dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) Tingkat Nasional

serta meraih medali perunggu dalam International Mathematics and Sains Olympiad

(IMSO).