Hotlider H Simamora Moeslim

Nama saya Hotlider H Simamora, pada Maret Tahun 2015, Nama saya bertambah satu kata, untuk menemukan kedamaian didalan menjalani kehidupan saya. "Moeslim"...

Selengkapnya
Navigasi Web
DUNIA PENDIDIKAN KITA SAAT INI SANGAT MEMPRIHATINKAN AKAN AHLAK DAN KARAKTER

DUNIA PENDIDIKAN KITA SAAT INI SANGAT MEMPRIHATINKAN AKAN AHLAK DAN KARAKTER

18 Tahun belakangan ini kerab terjadi berbagai kasus. Baik kasus internal (pribadi) maupun kasus Eksternal(umum). Kita ambil salah satu kasus umum saja, dalam kasus umum mungkin bisa kita lihat dengan jelas dan nyata. Baik itu dari media, maupun secara langsung dengan mata kepala sendiri.

Sekarang, ada kasus antara murid dengan guru, hingga membuat dunia pendidikan Nusantara berkabung. Kenapa tidak berkabung, salah seorang peserta didik menganiaya gurunya hingga meninggalkan dunia dengan tidak lajim. Apa sebenarnya penyebab fenomena ini terjadi.

Apakah hal-hal berikut dapat mempengaruhi fenomonema diatas? atau sama sekali ada hal-hal yang belum kita ketahui bersama sama sekali.

Apakah karena banyaknya peraturan sehingga guru harus mengamankan dirinya agar tidak terjerat dengan hukum penganiayaan?

Bisa saja hal ini dapat mempengaruhi, dimana harus patuh dengan hukum negara yang berlaku(UU Perlindungan Anak dan HAM) dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK MENJADI UNDANG-UNDANG

Pada Tahun-tahun yang silam, peraturan seperti ini tidak pernah ada, guru berhak penuh atas peserta didiknya. Dapat kita lihat buktinya, mungkin masih ada saksi hidup yang merasakan betapa kerasnya bapak ibu guru yang mendidik kita pada zaman old.

sampai-sampai guru yang memiliki karakter keras dan menakutkan mempunyai julukan panggilan tersendiri. Pada zaman old, Guru sangat tegas, jangan ada yang mencoba tidak mengerjakan tugas bahaya.. jangan ada yang tidak melakukan ibadah, bahayaa... bersiaplah untuk kena sanksi. jangan coba bermain-main, bisa-bisa kita dibuat sperti mainan. Jangan coba membantah, atau tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru bisa jadi bulan-bulan sendiri akan kena sanksi. Ditampar, ditendang, distrap dengan angkat kaki satu, tangan pegang telinga itu soal biasa. Dipukul dengan alat penggaris atau dilempar dengan penghapus itu soal biasa. Hal ini membuat diri seorang siswa pada zaman itu, memiliki rasa hormat kepada sang Guru yang mengajar dan mendidiknya.

Bila kejadian disekolah kita laporkan sama orangtua, bukan pembelaan yang kita dapatkan, tetapi apa !, bisa dapat hukuman lebih dari apa yang telah dilakukan guru disekolah. Luar biasa bukan..? lebih baik urung aja deh ngadu kepada orangtua, dari pada dua kali dapat hukuman. Hari-hari ini dilewati hingga selesai menempuh pendidikan dari SD sampai SMA, begitulah keadaan yang terjadi. Namun keadaan ini sudah menempah jiwa dan sikap hormat baik kepada guru maupun kepada orangtua dan juga memiliki sikap sosial yang mandiri untuk menjalani kehidupan dimasyarakat.

Sekarang, masih adakah ini..?

tentu,, Jawabnya "TIDAK!!"

Apakah karena para guru saat ini terlalu lemah ataupun terlalu cuek dengan tugasnya karena sudah zaman now?

Apakah peserta didiknya sudah menganggap lebih paham dengan tindakan yang dilakukan oleh gurunya?

Atau para orangtua tidak mau tau dengan kondisi anaknya yang sebenarnya karena disibukkan dengan pekerjaan atau aktivitas lain demi kebutuhan rumah tangga?

Sekarang perlu kita hayati bersama, sebagai masyarakat, baik itu pemerhati pendidikan diseluruh tanah air, baik para guru yang ada diseluruh nusantara, maupun orangtua yang menyekolahkan para anak-anaknya.

Yakinlah,,

Tidak ada seorang guru yang mempunyai niat jahat untuk mencelakai anak didiknya, niat guru Itu, bagaimana anak didiknya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Bagaimana anak didik yang diajar dan dibina menjadi orang terpandang, menjadi orang yang berhasil pada masa yang akan datang.

Guru sangat senang dan bahagia, anak didiknya berhasil, ada yang jadi pejabat daerah ataupun jadi pemimpin negara ini jadi negara yang berahlak mulia. Hasil yang didapat seorang guru hanyalah kepuasan bathin akan keberhasilan anak didiknya bila ia bertemu memberikan rasa hormat. Seorang guru akan termenung dan menghayal bila bertemu dengan anak didiknya yang tidak berhasil atau gagal didalam kehidupannya(kenapa anak didik saya jadi seperti ini, apakah saya salah mendidiknya?) itulah yang hadir di benat seorang guru didalam menjalankan tugasnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Perlu intropeksi diri ya

03 Feb
Balas

betul sangat buu... baik itu gurunya, orangtuanya, dan seluruh pemerhati pendidikan.

03 Feb
Balas



search

New Post