Pertama kali mendengar istilahnya, keningku mengkerut, kok ada ya istilah begitu, " karena otaknya kurang se ons". julukan untuk manusia yang "lola" tapi cenderung merasa lebih tahu dan lebih maju. Beuhhh.......! ga banget deh dengan manusia model begini. Bisa meres otak dan denyut jantung lemah lunglai.

Karena kurang se ons, cara berpikirnya pun tidak sistematis, berbuat sesukanya, tidak berpikir sebab-akibat dari semua ucapan mau pun tindakannya. Saat ada masalah, selalu tampil di belakang.

Merasa paling update tapi ternyata paling kudet. Tidak mempan dengan diskusi apalagi dinasehati, bukan karena sombong, tapi karena memang tidak menangkap materi isi bahan diskusi. Tapi dalam hal tampilan, wuzzzz.....! Luar biasa lah, Tongkrongannya dari jauh sih ok punya, serasa tiap menit cemilannya buku filsafat yang ga kenal debat ecek-ecek.

Ya, begitu kalau otaknya " kurang se ons". Susah juga buat ditambahkan apapun.

#inspirasijoke.DR.Daddy

Duren Sawit,7-11-2017