Agus Bandriyati

Guru SD yang tidak punya hobby. Mengawali pekerjaannya sebagai guru SMU, lanjut turun jenjang mengajar di SMP dan " naksir berat" di SD hingga belasan tah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Celoteh bocah (Part 2)

Celoteh bocah (Part 2)

Tantangan hari ke-1

#TantanganGurusiana

"Anak Umi, ayo siap-siap belajar!” Ucapku pada malaikat kecilku

“Iya, Mi” jawabnya sambil menyiapkan buku dan perangkat belajar

Belajar pun dimulai sesuai proses awal belajar di sekolah, bertujuan agar anak tidak melupakan proses permulaan belajar, baik di rumah maupun di sekolah.

“Yuk, baca ikrar dulu, lanjut baca do'a, ya!” ajakku sambil membuka materi di buku cetak.

“Iya, Mi” jawabnya sambil membaca ikrar dilanjutkan dengan do'a belajar.

“Sekarang dibuka buku belajarnya!” Perintahku dengan pelan.

“yang mana, Mi?” tanyanya

“ Yang sekarang akan dipelajari” jawabku

“oh, ok!” jawbanya cepat sambil menunjukkan jempol tangan tanda mengerti.

Di atas meja belajar sudah tergeletak dengan pasrah buku belajar, buku tulis belajar.di rumah, dan alat tulis menulis.

“Kita buka materi untuk pelajaran di sekolah besok ya, nak!” ajakku.

“Okeh....” jawabnya. Bocah jaman now, hobby banget dengan jawaban “okeh....”.

Bocah mungil itu pun membaca dengan mengeja perhuruf meskipun masih banyak melesetnya tapi dengan penuh percaya diri tetap dilanjutkan. Hingga pada suatu bacaan yang kalimatnya rasanya tidak lazim di telinga. “Abang sedang membeli jajan dan makan kuenya terus ayah asik baca koran sambil duduk di kursi” ucapnya dan tanpa mengeja huruf. Semakin curiga........! Kok kalimatnya bisa tanpa putus dan tanpa dieja.

“Nak! Umi boleh lihat ya?” ucapku sambil melihat buku yang sedang dibaca.

“Nih, Mi, benerkan ya, bacaannya?” jawabnya sambil menyodorkan buku yang sedang dibaca.

Secepatnya kulirik buku tersebut sambil menerima.

“Alhamdulillah......., anak Umi yang luar biasa hebatnya, sekarang sudah bisa mengarang cerita berdasarkan gambar!” Ucapku dengan rasa gemes yang tertahan.

Entahlah rasa apa yang bisa menggambarkan suasana hati ini, karena gambar yang baru saja dikarang oleh malaikat kecilku adalah gambar seorang ayah yang sedang membaca majalah dan anak lelaki yang sedang makan penganan, lah......, trus tukang kuenya mana?. Ah, biarkan pembaca yang menemukan tukang kuenya.

“Betul kan, Mi?” tanyanya membuyarkan lamunan Uminya.

Sambil tersenyum, saya hanya mengacungkan jempol.

“Yuk, kita lanjut ke tanya jawab ya!” ucapku

“Soal ya, Mi?” tanyanya lagi

“Iya!” jawabku singkat.

“Anak, Umi, dengarkan perintahnya ya, sambil dilihat kata dan tanda yang Umi tunjuk!” jelasku

“Okeh.....!” jawabnya sambil mengacungkan jempol.

Mulailah saya membaca perintah dari soal yang mesti dijawab.

“Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!” Ucap saya.

“Mi, tunggu! Jangan diterusin dulu, itu tadi Umi baca tanda cross kan (maksudnya tanda X )?” tanyanya dengan wajah yang penasaran.

“Iya, jawaban yang benar, huruf di sampingnya di silang” jawabku

Ku lihat paras wajahnya mulai menunjukkan ketidak pahaman dan ketidak setujuan.

“Mi, harusnya, tanda cross (X) itu untuk yang salah, kalau jawabannya salah maka diberi tanda cross (X), kalau jawabannya benar maka diberi tanda check list (V)” jelasnya berargumen versi bocah.

Dughhhhh! Duh, rasanya kepala ini baru saja terbentur batu raksasa, selama ini kita selalu menerima perintah tanpa pernah koreksi. Yang baru saja diucapkan bocahku adalah versi kebenaran yang mutlak. Bocah kecilku baru saja mempertanyakan kesalah kaprahan. “harusnya tanda benar pakai check list (V) bukan pakai tanda cross (X)”. Sejenak saya merenung.

“Nak, kok tahu kalau benar diberi tanda check List ( V ) trus kalau salah pakai tanda Cross (X), siapa yang kasih tahu?” tanya ku penasaran.

“ Itu, Mi, youtube, kan kalau main game selalu dikasih tahu, kalau jawabannya salah, ada tanda cross warnanya merah, kalau benar, ada tanda check list ( V ) warnanya hijau” jelasnya.

“Oooh......!” hanya itu yang mampu ku ungkapkan.

# TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post