Mardina, M.Pd

Guru di Sekolah Dasar Rujukan 04 Birugo kota Bukittinggi. Sudah menikah dan dikarunia 2 orang buah hati cantik - cantik suami juga orang Bukittinggi. Setelah m...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keterbatasan Tidak Menghalangi Untuk Berprestasi
Juara umum marchingband tingkat kota Bukittinggi tahun 2017

Keterbatasan Tidak Menghalangi Untuk Berprestasi

KETERBATASAN TIDAK MENGHALANGI UNTUK BERPRESTASI

Keterbatasan atau kekurangan memang tidak menjadi alasan seseorang untuk berkembang lebih baik. Keterbatasan juga tidak memudarkan cita –cita seseorang dalam menggapai prestasi. Apalagi bagi siswa – siswa Sekolah Dasar yang baru memulai untuk meraih prestasi di berbagai bidang. Menangani siswa berkebutuhan khusus (ABK) dalam pembelajaran diperlukan cara dan strategi yang khusus agar mereka bisa bersosialisasi dengan teman – teman sebaya yang berbeda dengannya di sekolah umum. Sehingga mereka tidak merasa disisihkan. Meskipun mereka berbeda dalam hal akademik tapi di dalam berkarya mereka mempunyai kedudukan yang sama dengan teman-teman lainnya di kelas. Seorang guru harus bijak dalam hal pemberian ektrakurikuler kepada siswa – siswa di kelas. Guru memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan yang berbeda-beda.

Dalam hal menangani siswa Inklusi seorang guru harus bijak, bagaimana guru bisa menciptakan situasi belajar yang kondusif dan siswa yang memiliki keterbatasan tidak merasa terpisah dari teman-temannya yang lain.

Tidak banyak sekolah regular yang mau menerima siswa berkebutuhan khusus atau disebut juga sekolah inklusi. Selain membutuhkan guru yang khusus dan juga siswa inklusi dianggap menghambat dalam mengejar target prestasi di sekolah. Sekolah yang tidak mau menerima anak – anak yang inklusi tersebut karena berdampak terhadap prestasi Akademik sekolah itu . Sementara prestasi non akademik bisa diraih oleh siswa inklusi yang ada di sekolah itu sendiri.

Banyak kita lihat dan saksikan orang –orang yang dapat menginspirasi dari mereka yang memiliki keterbatasan, namun mereka tetap berprestasi seperti layaknya orang kebanyakan. Mereka berusaha untuk menampilkan kemampuannya meski perlahan namun pasti. Mereka melakukan usaha untuk meraih suatu prestasi.

Anggapan di atas tidak berlaku sama sekali di sekolah kami yaitu Sekolah Dasar Rujukan 04 Birugo Kelurahan Birugo Kecamatan Aur Birugo Tigobaleh Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Sekolah inklusi bagi berarti kami telah menghilangkan diskriminasi. Bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, bersosialisasi, dan mengembangkan kemampuannya. Siswa inklusi kami berdayakan dan memang mereka mampu untuk melakukan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan non akademik dalam ekstrakurikuler yaitu kegiatan Marchingband, menari, music tradisional, baca puisi, bercerita, dan pantomim.

Seperti halnya Marchingband Sekolah Dasar Rujukan 04 Birugo Kelurahan Birugo Kecamatan Aur Birugo Tigobaleh Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat saat mengikuti lomba marchingband tingkat Kota Bukittinggi berangkat dari keprihatinan beberapa anggotanya adalah siswa inklusi. Namun biarpun kondisi seperti itu pelatih dan guru-guru memiliki kepercayaan dan semangat yang tinggi.

Selama tiga bulan lebih mereka melaksanakan latihan Marchingband. Kegiatan ini dilaksanakan setelah jam istirahat sampai sore di halaman sekolah. Siswaku ini tetap bersemangat latihan meraka ada yang di Color Guard, ada dibagian perkusi, dan ada juga di bagian alat tiup. Pelatih tetap menyamakan mereka dengan teman-teman lainnya. Kalau mereka melakukan kesalahan mereka juga mendapat teguran. Tidak pernah dibeda – bedakan dalam menghadapi mereka.

Demikian juga halnya siswa di kelasku yang dinamakan siswa inklusi. Mereka juga berusaha meraih prestasi di dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti Marchingband, kegiatan seni tari dan dalam kegiatan lainnya.

Pendidikan Inklusi sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 2000. Hingga kini, sudah meluas ke berbagai kota dan provinsi. Sebenarnya pendidikan inklusif ini sudah dimulai sejak tahun 1980-an. dalam pendidikan terpadu, namun belum optimal pelaksanaannya.Sejak diadakan konvensi nasional yang diadakan di Kota Bukittinggi tahun 2004, pemerintah lebih gencar untuk membentuk sekolah inklusi di Kota Bukittinggi dan sekolah – sekolah di Indonesia. Sekarang sudah banyak sekolah inklusi di Indonesia dan termasuk sekolah kami ini telah melaksanakan sejak tahun 2010.

Bagi orang tua, mereka sangat mendukung kegiatan ini. Mereka bahagia anaknya bisa berprestasi dibidang ekstrakurikuler seperti marchingband, seni tari, pantomim, melukis dan lain sebagainya.

Saya sendiri sebagai guru kelas yang menangani siswa inklusi tidak ingin memaksa orang tua siswa harus mengejar prestasi anaknya di bidang akademik, karena saya tahu itu bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan mereka tidak bisa untuk meraih prestasi di bidang akademik. Saya mengatakan kepada orang tua siswa yang berkebutuhan khusus supaya orang tua memotivasi anaknya dan ikut mendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler sehingga timbul rasa percaya diri siswa, setelah mereka melakukan kegiatan dan berhasil atau sukses. Seperti halnya kegiatan lomba marchingband kemaren kami meraih juara umum untuk semua tingkat sekolah di Kota Bukittinggi. Saya juga mengatakan bahwa di dunia kerja nanti untuk anak – anak kita bukan hanya dituntut yang nilai matematikanya yang tinggi atau Ilmu Pengetahuan Alamnya yang tinggi atau nilai Ilmu Pengetahuan Sosialnya atau nilai Pendidikan Kewarganegaraannya yang tinggi, tetapi dunia kerja membutuhkan skill atau keterampilan. Contoh tukang Salon tidak butuh nilai akademik yang tinggi, tukang jahit pakaian juga tidak butuh itu. Apasalahnya kita salurkan bakat-bakat anak kita mulai dari sekarang. Kalau mereka berprestasi di bidang seni kita salurkan mereka di bidang tersebut. Apalagi untuk siswa yang mempunyai keterbatasan. Lebih baik kita guru dan orang tua bekerja sama dalam membimbing mereka sesuai bakat yang ada dalam diri siswa itu sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jika kita berniat untuk memulai menulis, enggan untuk bethenti

14 Jan
Balas



search

New Post