Percakapan Siang
Suasana siang itu cukup panas. Matahari begitu terik. Udara terasa gerah. Namun begitu, di setiap ruang kelas terlihat asyik dengan segala tingkah. Beberapa kelas tampak tenang. Setenang kanak-kanak mendengarkan segala macam penjelasan para gurunya. Sebagian riuh dengan aktivitas pembelajaran yang mengajak dan mengharuskan kanak-kanak aktif. Sementara terlihat juga beberapa kanak-kanak yang duduk-duduk di selasar depan kelas. Sedangkan yang lain, di dalam kelas berbagai tingkah polah kanak-kanak tercipta. Ada yang saling bercanda, ada yang saling menjaili teman, berkejaran. Bahkan ada yang bermian sepak bola di dalam kelas. Semuanya khas tingkah polah kanak-kanak saat jam kosong. Mereka tak menghiraukan panas dan gerahnya siang itu. Salah satu ibu guru, guru piket hari ini, berjalan enggan menyusuri koridor kelas. Sambil melangkah malas, ia paksakan senyum termanisnya dan menganggukkan kepala, saat bertatap mata dengan teman sejawatnya. Teman sejawat yang lagi mengajar dan kebetulan melihatnya. Ia terus melangkah. Yang ia tuju adalah kelas ujung. Kelas di mana, terlihat di matanya beberapa kanak-kanak duduk dan asyik ngobrol di depan kelas. Dan juga suara tawa dan sesekali jeritan kanak-kanak dari dalam kelas. Dengan tatapan tajam yang bikin keder siapapun. Ibu guru itu, terus melangkah menuju kelas sasaran. Kehadirannya tak sempat diperhatikan kanak-kanak. Mereka asyik dengan ngobrol dan canda jailnya. Sehingga, saat Ibu guru itu sudah berada di dekat dan depan kanak-kanak. Mereka pun mati kutu, tak berkutik. seperti melihat hantu di siang bolong. Tak ketinggalan seisi kelas pun terdiam seketika. Tak ada suara dan aktivitas apapun, saat salah satu kanak-kanak yang ada di luar berteriak, “ Ada, Ibu guru itu ......!” Ibu guru itu, guru piket hari ini, masuk ke kelas menghampiri kanak-kanak kelas itu. “Kok rame? Waktunya apa?” tanya ibu guru itu dengan memasang wajah ramah. Dengan kompak kanak-kanak itu menjawab, “Kosong Bu. Waktunya Pak Salim.” Bu guru itu melanjutkan pertanyaannya, “ Apa tidak ada tugas?” “Tidak ada, Bu.” jawaban kanak-kanak seperti kor. Bu guru terdiam. Tiba-tiba, terdengar suara dari salah satu kanak-kanak, "Di sini lebih nyaman, Bu. Gak banyak PR dan gak ngerjakan gak pernah dimarahi." Bu guru itu tersentak, seakan lepas dari di mana ia berpijak. Ia kuasai diri. Dan, "Trus apalagi?" selidik ibu guru "Eee.. terlambat gak kena poin, kadang jika ngantuk bisa tidur di kelas." terang kanak-kanak berambut ikal itu. "Apa lagi?" tanya ibu guru penasaran sambil menahan tawa kecil. "Banyak jam kosong dan bolos juga gak diapa-apakan", jawab kanak-kanak yang duduk paling depan di sudut kiri dengan suara menurun dan wajah tertunduk sambil lirih berkata, "dan saya naik kelas." Bu guru itu terkesiap, menelan wajah bopeng pola pendidikan berlangsung di sekolah tempat ia mengabdikan diri. Inikah hasil pendidikan ramah anak? Inikah dalil menyelamatkan anak bangsa? Inikah gambaran nilai yang menyenangkan hati sekaligus merobek kemandirian sebagai seorang pendidik? Inikah dan inikah yang memenuhi ruang pikirnya. Kelu dan lesu sang ibu guru. Monda, 240620
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wah sangat menghawatirkan kalau seperti itu. bagaimana generasi ke depan?
Itu potret pendidikan yang ada di sekitar kita. dan jujur itu ada. Terima kasih Bu Ida Faridah sudah mampir membaca.