Ratno

Bermarkas di Kabupaten Nganjuk, Tepatnya di Jalan Citarum III RT.03 RW.05 Kelurahan Kauman Kec/Kab. Nganjuk Jawa Timur info lebih lengkap kli...

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku Tak Pernah Menduga

Kadang ada yang menyenangkan dalam hidup. Bahwa hidup kadang memberikan kejutan-kejutan yang tak terduga. Hal-hal tak pernah terpikirkan sebelumnya. Tiba-tiba saja tanpa rencana. Sesuatu terjadi pada kita. Seperti melengkapi cerita hidup. Aku harus menuruti keinginanmu. Ingin menunjukkan aku ini tidak sombong. Suatu penghormatan sebagai teman lama yang 28 tahun tidak bertemu. Pesatnya teknologi informasi memfasilitasi kita untuk silahturahmi yang terputus ditelan ruang dan waktu. Masa studi kita biasa-biasa saja. Belajar bersama-sama. Gurauan juga hal biasa. Berlatih menari menyiapkan pentas pelepasan kelulusan. Itu sedikit yang ku inggat. Pernah sekelas jajar bangku. Tak ada rasa pedas, asin, asam maupun manis yang ku rasa. Demi memenuhi permintaanmu sebagai rasa persahabatan. Ku telusuri kiloan kilometer dengan tempuh satu jam. Rasanya biasa saja, wajahmu, tingkahmu ngak ada yang berubah. Karena kita juga sering chat di social media. Tanpa canggung ku bonceng dirimu menuju rumah teman kita bersilaturahmi. Sepanjang jalan kau ceritakan jalan hidupmu diperantauan. Dari lagu perawan Kalimantan sampai bujang ganyong menghiasi perjalanan. Tetap sama dari dulu kamu itu. Yang membedakan dulu tidak akrab sekarang tiba-tiba akrab. Pergi pulang tetap ramai cekikikan sepanjang jalan. Jalan ramai seperti sepi saja, yang ada hanya kita berdua. Gumul Simpang Lima ikut meramaikan cerita kita. Yang katanya sebagai Paris Van Java. Yang menyudahi pertemuan kita di etape pertama.

Sepertinya belum kenyang sampai di sini cerita kita. Reuni pertama menjadikan alasan kuat untuk melanjutkan ceritanya. Lagi-lagi tidak kuasa menolak demi penghormatanku terhadap teman di rantau Borneo. SMS selalu mengalir terus. Kalimat demi kalimat mengalir tanpa putus. Di antaranya terselip kata majig. "Sebenarnya aku menyukaimu dari dulu waktu sekolah". Buseet…Ah bohong jawabku. Bohong-bohong dan bohong mengerutu. Tidak ada angina tidak ada mendung kok tiba-tiba hujan. Aku tetap menuruti permintaanmu di etape ke dua ini. Jadwal reuni masih esok hari. Wisata Api Abadi menjadi saksi. Pentas musik campursari menghiasi. Cerita-cerita hidup tanpa henti. Masing-masing silih berganti. Rasa hati berbeda dengan etape pertama. Ah tetap ngak percaya. Tapi bukti-bukti telah terbaca. Tapi bukan perbuatan nista. Kita tetap menjaga aroma keimanan. Saling bertepuk bersama. Bergurau, ejek-mengejek. Mengapa baru sekarang bercerita. Mengapa baru sekarang mengingau. Ini kita anggap mimpi saja. Bukan kenyataan. Hanya halusinasi saja. Kita perpisah. Besok ketemu lagi di reuni perdana kita. Semoga kita saling bahagia. Saling mendoakan. Rasa, cita dan cinta kita anggap sebagai anugerah yang mahamulya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bermakna menjadi cerita hidup

22 Dec
Balas

Kisah perjalanan singkat etape 1&2 tanpa maknakah buatmu?

22 Dec
Balas

Jika itu bermakna ..mungkin 1 hikmah tersimpan disana. Jangan mudah terperdaya kata manis teman yang berbisa akhirnya..merusak segala yang sarat makna

22 Dec
Balas



search

New Post