Terlanjur
Angin semilir berhembus lirih berbisik
Pada tandan memerah yang semula cerah
Meriuh bisu dalam pekat malam gelisah
Di pelataran memilah kisah
Tak berkutik tanpa lirikan tajam netra
Melukis amarah lalu terbias luka dalam lelah cinta
Menyisir sisa di lorong jiwa gersang beraroma sesal
Haruskah kurejam gairah yang dulu ada?
Kau ku pinta
Kau ku damba
Kau terlena
Aku terluka
Jika sesal berbuih kata akhir
Tak harus lepas atau masihkan kan kurangkai serat-serat yang rapuh
Jika nanti terpijak kan berderai berhamburan
Terlanjur kusemai dalam akar tertanam asa
Kaulah akhir yang kupinta
Sumenep, 09 Desember 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi2nya selalu indah, sukses Bu