MWC 5 Jawa Tengah telah berakhir. Tapi rasanya sebagian jiwaku masih tertinggal di sana. Semalam aku sampai dirumah hampir pukul 11.00. Hujan yang turun membuatku langsung terlelap dalam tidur karena kelelahan.

Pagi ini aku kembali memulai aktivitasku. Jam belum menunjukkan pukul setengah enam saat aku keluar dari rumah untuk segera bergegas ke SDN 3 Sokaraja, tempat aku menemui anak didikku. Masih remang-remang saat aku sampai di pinggir jalan raya, menunggu angkutan umum yang akan aku naiki.

Jarak rumahku ke sekolah memang tidak teramat jauh. Namun medan yang lumayan masih sulit membuatku belum berani membawa sepeda motor sendiri apalagi aku baru belajar mengendarainya.

Angkutan yang aku tunggu datang. Tapi ternyata keberuntungan belum berpihak padaku. Angkutan telah penuh dengan penumpang dan untuk beberapa waktu aku harus rela berdiri. "Bu Guru mpun pangkat malih (Bu Guru sudah berangkat lagi)", begitu sapaan ibu penjual sayur yang setiap pagi bareng di angkutan. Aku menjawab: " Nggih (Iya)"

Berbagai gurauan dan coletahan dari ibu penjual sayur yang dilontarkan padaku, aku tanggapi dengan tertawa.

MWC 5 telah membuat aku berpikir di sepanjang perjalanan ke sekolah bahwa aku harus keluar dari zona nyaman yang selama ini aku nikmati. Aku harus berani dan bertekad untuk mulai menulis... menulis dan menulis.

Semoga suatu saat banyak buku yang bertuliskan namaku sebagai penulisnya. Semoga