Susilowati Susi

Bu Suzi, begitu ibu dari empat putra-putri ini disapa. Ibu yang memiliki nama lengkap Susilowati ini lahir di Banten, 06 Oktober 1973. Tak sengaja menjadi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wanita dari Rezim ke Rezim

Wanita dari Rezim ke Rezim

PEREMPUAN DI KAMAR SEBELAH. Karya Chairil Gibran Ramadhan. Tebal Buku 194 Halaman.

Buku ini adalah kumpulan cerpen yang telah dimuat di beberapa surat kabar harian ternama di Indonesia. Perempuan di Kamar sebelah hanyalah satu satu judul dari kumpula cerpen tersebut. Buku ini berkisah tetang perempuan-perempuan di Indonesia dengan segala dinamika yang terjadi dari zaman revolusi sampai reformasi saat ini. Dari mereka kita mendapatkan sebuah gambaran, betapa perempuan sering dihadapkan pada situasi yang sulit yang terimbas dari segala demografi yang terjadi di negri ini. Luar biasa seorang CHAIRIL GIBRAN RAMADHAN (CGR)dalam penuturannya, beliau paham benar tentang perempuan yang hidup di zaman itu. CGR mengambarkan pekat,getir dan pilunya kehidupan para perempuan itu dalam setting yang sebenarnya dan memang benar terjadi. CGR dijuluki seorang cerpenis yang ilmiah karena ilustrasi atau unsur ekstrinsik penceritaannya dapat dipertanggung jawabkan dalam rekam jejak sejarah yang pernah terjadi di negri ini. Judul PEREMPUAN DI KAMAR SEBELAH adalah proses pencarian sebuah kebenaran dari seorang perempuan, ketika sebuah kebenaran itu ia dapatkan, tangan penguasa yang berkuasa saat itu mengakhirinya dan menguburkannya bersama kebenaran yang sudah ia dapatkan. Cerita MENJELANG SUBUH saat Indonesia ada di fase zaman revolusi sungguh hebat dan kuat mental seorang ibu dengan jelas dalam mata telanjang menyaksikan suami dan anak-anak diberondong peluru karena tertuduh menjadi anggota pemberontakan kala itu, hebatnya perempuan itu dapat menghadapi dan melanjutkan kehidupan tanpa defresi hingga mampu bertutur kepada masa depan tentang apa yang pernah ia alami, agar menjadi refleksi dan evaluasi bagi generasi yang hidup di zaman berikutnya.

Begitupula dengan judul cerita HALTE, menceritakan sosok Ma Atih saksi hidup tragedi Tanjung Priok, dia tak tahan dan menjadi stress namun masih bisa menuturkan di alam sadarnya apa-apa saja yang terjadi pada saat itu. Kepiluan dan kekejian yang jauh dari sebuah jaminan hidup di dunia yang maha luhur yang bernama Hak Asasi Manusia. Serta banyak lagi cerita yang menginspirasi kita para perempuan yang hidup di zaman ini. Kendati kebebasan berbicara dijamin undang-undang akan tetapi jika berkaitan dengan kekuasaan, walau itu kekuasaan terkecil sekalipun seperti dikisahkan dalam cerita BU SUAMAH yang menuntut keadilan dan kesejahteraan kepada yayasan pendidikan tempatnya ia mengajar, namum apalah artinya seorang guru, BU SUAMAH dan 62 temannya yang lain dikeluarkan dengan alasan tidak memperlihatkan kesetiaan pada yayasan. Bukankah kemerdekaan berkumpul dan mengeluarkan pendapat dijamin undang-undang di negri ini? Itulah relalita kehidupan perempuan yang menjadi inspirasi di negri ini.

Resensator

Bu Suzi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post