Fransisca Setyatun, S.Pd.

Sejak 1991 menjadi guru di SMP Fransiskus Tanjungkarang Bandarlampung. Setelah berkarya selama 32 tahun, terhitung 1 Februari 2023 memasuki purnabakti. P...

Selengkapnya
Navigasi Web

KETIKA TAK SESUAI RENCANA

Janji Hati

Tantangangurusiana

3 April 2024

KETIKA TAK SESUAI RENCANA

Oleh: Fransisca S.Tanoyo

Merancang agenda harian biasa dilakukan, tapi pada saatnya rancangan itu tak sesuai dengan kondisi di lapangan. Tak jarang apa yang sudah disiapkan bisa melesat dari rencana awal. Apakah mengecewakan, sesuatu yang harus disalahkan atau berani menyukurinya.

Seperti hal yang dialami seorang teman. Hari ini Laura dan Ave sudah disepakati untuk menghadiri pemakaman temannya. Seharian kemarin sudah menemani istrinya di rumah duka. Bangun sahur ada wa masuk, Ave mengirimkan pdf surat dinas kalau pagi harus menghadiri apel khusus yang tidak mungkin ditinggalkan untuk ke makam.

Laura kembali melihat wa dari saudaranya. Berita duka dikirimkan tengah malam kalau saudaranya meninggal. Tidak mungkin tidak melayat. Dengan motor Laura bersama suaminya menempuh Perjalanan satu jam untuk melayat, dengan harapan waktunya cukup untuk menyusul menghantar temannya ke peristirahatan terakhir.

Perjalanan ditempuh melalui jalan pintas saat kembali dari melayat. Perjalanan melalui hamparan kebun karet milik PTPN itu cukup nyaman, selain sejuk juga tidak padat kendaraan. Rupanya cuaca tak bersahabat, di tengah kebon karet hujan turun sangat deras. Meskipun segera mengenakan mantel, derasnya hujan bersama angin kencang menembus pakaiannya hingga kuyup. Petir bersahutan di tengah hujan memaksanya untuk berhenti berteduh. Hampir satu jam hujan tak juga reda, jalanan dan tempatnya berteduh mulai meninggi airnya.

Laura resah, ada rasa salah yang mendera karena dia sudah berjanji ingin menemani temannya. Dia dan suaminya tak mungkin memaksakan diri dalam cuaca seekstrem ini menerobos hujan. Perjalanan ke pemakaman masih satu jam lagi kalau lancar dan kondisi cerah. Akhirnya diputuskan untuk tidak datang. Mereka menunggu hujan reda, dan pulang ke rumah untuk sejenak istirahatkan tubuhnya yang lelah karena perjalanan jauh.

Mereka sampai di kompleks perumahan, terkaget melihat bendera kuning. Saat menuju rumah banyak orang berkumpul. Tetangga samping rumah terkena musibah, orang tuanya meninggal setelah sekian waktu sakit. Ternyata mereka dibutuhkan segera pulang ke rumah untuk membantu tetangga dekat yang juga sudah seperti saudara. Semua rencana boleh kita rancang, tapi Tuhan punya rencana yang jauh lebih sempurna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Begitulah rahasia kehidupan Mbakyu. Selalu ada hikmah disetiap kejadian.. Sukses selalu

04 Apr
Balas

Menginspirasi bunda

04 Apr
Balas

Yah begitulah Bunda, agenda tersusun rapi eh ternyata ada kendala, salam sukses bunda

04 Apr
Balas



search

New Post