Sikalang merupakan sebuah desa di kecamatan Talawi Kota Sawahlunto Sumbar. Di Sikalang terdapat perumahan yang bercorak Belanda. Memang, pada masa penjajahan Belanda, desa ini merupakan asrama bagi karyawan tambang batu bara.

Perumahan karyawan ini dihuni oleh semua karyawan UPO yang bekerja di tambang. Terakhir bernauang di bawah PTBA. Karyawan yang tinggal di rumah ini tidak menyewa dan bukan pula hak milik. 

Pada masa tahun sembilan puluhan, kebutuhan listrik dan air ditanggung perusahaan. Sehingga peralatan masak memakai listrik. Pemakai rumah tidak memikirkan tagihan listrik dari bulan ke bualn. Karena pada waktu itu suplynlistrik ditangani perusahaan.

Namun, sejak tahun duaribuan, rumah tangga dimasukkan listrik oleh perusahaan, dan pemakai membayar lagi dari bualn ke bulan. Perubahan manajemen perusahaan tentu harus diikuti. 

Kembali ke desa Sikalang. Karena karyawan sudah berangsur pindah ke perumnas yang disediakan  perusahaan, ditambah dengan pemindahan karyawan ke Tanjung Enim dan Bandar Lampung, akhirnya rumah tangsi banyak yang kosong. Rumah asrama disebut dengan rumah tangsi. Karena sejarahnya pada waktu Belanda tempat orang orang yang di rnatai.

Karena rumah sudah banyak yang ditinggal, maka orang umum mulai satu persatu menempati. Rumah tangsipun sudah banyak direhap. 

Di antara masyarakat umum yang menempati, terdapatlah beberpaa yang membuka usaha. Usaha yang dibuka satu peesatu dipromosikan dan dibantu oleh Pemda. Sehingga desa Sikalang adlaah pusat industri rumah tangga.