Refnita

Refnita merupakan salah seorang pendidik bidang studi Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Padang. Menulis merupakan salah satu hobinya selain travelling. Kecintaanny...

Selengkapnya
Navigasi Web

“On Fire” di MWC 6

Memiliki sebuah karya buku sendiri merupakan cita-citaku sejak dulu. Berbagai usaha sudah kulakukan untuk mewujudkan impianku, seperti dengan membeli beberapa buku tentang menulis mudah, menulis asyik dan mengikuti kelas menulis. Kelas menulis yang kuikuti beberapa waktu lalu, baru bisa menghasilkan beberapa artikel di website yang dimiliki oleh penyelenggara kegiatan. Tapi, Alhamdulillah, minimal ada karya setelah mengikuti pelatihan tersebut.

Aku sering merasa sedikit ‘iri’ ketika melihat teman-teman di Facebook memposting cover bukunya. Selain memberikan semangat dan jempolku pada postingannya, aku juga menanyakan bagaimana bisa menghasilkan karya tersebut. Beberapa teman membalas dengan menyebutkan karena keikutsertaan mereka dalam kegiatan Media Guru Writing Camp (MWC) yang diadakan di Bukittinggi beberapa waktu yang lalu. Aku bertekad untuk mengikuti kegiatan ini kalau diadakan di kotaku nantinya.

Beberapa bulan yang lalu ketika berlibur di Jakarta, aku mendengar kegiatan MWC diadakan di daerah Bogor dan sekitarnya. Keinginan untuk mengikuti kegiatan tersebut MWC begitu besar, namun sayangnya tiket pulang sudah terpesan pulang sudah dipesan jauh hari sebelumnya sehingga keinginan untuk mengikuti kegiatan tersebut terkubur. Namun aku tetap berharap akan ada kesempatan lain bagiku untuk mengikuti kegiatan ini.

Hingga suatu saat adik iparku yang pernah mengikuti pelatihan MWC sebelumnya dan sudah menghasilkan buku menyapa lewat sosial media, What’s Up. Beliau menyatakan bahwa MWC 6 akan diadakan di Kota Padang pada akhir Januari. Gayung bersambut, kesempatan ini tidak kusia-siakan dan segera aku melakukan pendaftaran untuk mengikuti kegiatan ini.

Beberapa orang temanku yang pernah sama-sama mengikuti kelas menulis sebelumnya, kuajak untuk mengikuti kegiatan ini. Namun sayangnya, mereka menolak dengan alasan kesibukan dan tidak akan ikut kalau belum ada tulisan. Hal ini berpijak dari pengalaman sebelumnya. “Masih ingat kan, kalau kita tidak punya sesuatu untuk ditulis, percuma saja, tidak akan jadi buku. Sebaiknya ada dulu yang akan ditulis, baru ikut”, begitu sarannya. Kujawab sarannya dengan mengatakan kalau aku ingin memiliki semangat menulis dulu dan merasakan berada bersama dengan orang-orang yang mempunyai semangat menulis sehingga semangat itu bisa juga kumiliki nantinya. Aku yakin, kalau kesempatan berharga ini tidak kuambil, kesibukan dan aktifitas yang sangat padat, akan membuatku lupa akan keinginan menulis ini.

Alhamdulillah, pada acara pembukaan saja, pak Ihsan sudah mampu membuatku “on fire” untuk menulis. Kata-kata motivasi beliau begitu membakar semangat semua peserta untuk bisa menghasilkan karya seperti peserta pelatihan MWC sebelumnya. Masih terngiang kata-kata penyemangat pak Ihsan, “tinggalkan lah buku sebagai warisanmu kelak untuk anak dan cucumu”. Semoga aku bisa menghasilkan buku dan meninggalkan ‘warisan’ untuk anak cucuku kelak. Aamiin.

Padang, 26 Januari 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

semangat Ref,,,, ditunggu goresan selanjutnya. luar biasa buk ref. dalam sat jam satu artikel.

27 Jan
Balas



search

New Post