Rela Pusing demi Swasunting
BUKITTINGGI – Heboh. Itulah yang terlihat di Hotel Pusako Bukittinggi (4/8). Ratusan peserta semringah ketika mengerjakan tugas editing di kelas editor yang dihelat Ikatan Penulis dan Penggiat Literasi (IGPPL) Sumatera Barat dan MediaGuru. Kegiatan selama dua hari itu diikuti guru-guru dari berbagai daerah. Bahkan luar Sumbar. Di antaranya, Riau, Jambi, dan kota lain.
Eko Prasetyo, narasumber, menekankan para peserta untuk siap tabah. Pemred MediaGuru itu memberikan materi seputar dunia editing secara lugas.
Sebelumnya, Kadisdik Sumbar yang diwakili Muslim mendorong peserta untuk meningkatkan profesionalitasnya. ”Caranya ya menulis. Sebab, kemampuan menulis ini merupakan keterampilan yang mutlak dikuasai guru,” tegasnya.
Selanjutnya Ketua IGPPL Sumatera Barat, Yasmi, mengungkapkan banyak program dirancang untuk memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kemampuan menulis, salah satunya kegiatan ini. Diharapkan nantinya akan terpilih guru yang akan menjadi editor di Mediaguru. Ketua pelaksana, Yeti Yulia, menyatakan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari diskusi setelah kegiatan Mediaguru Writing Camp (MWC) 6 di Padang beberapa waktu yang lalu. Dari diskusi tersebut timbul keinginan melaksanakan kegiatan kelas editor dimana nantinya minimal peserta pelatihan dapat melakukan editing terhadap bukunya sendiri.
Pada sesi pertama, nara sumber Eko Prasetyo, membuka presentasinya dengan berkata “peserta yang hadir pada hari ini adalah orang yang tabah dan rela berpusing-pusing”. Dengan gaya kocak fasilitator memberikan materi sekaligus penugasan langsung kepada peserta untuk mencari kesalahan ejaan pada salah satu berita detik.com. Sesi pertama terasa begitu singkat karena semua peserta berkonsentrasi mencari kesalahan yang terdapat dalam berita online tersebut. Pada sesi kedua, narasumber memberikan kiat-kiat menulis berita dan menugaskan peserta menulis berita tentang kegiatan kelas editor tersebut.
Salah seorang peserta, Haslinda Mora, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bagus diikuti oleh guru karena memberikan pengetahuan bagaimana melakukan swasunting atau menyunting karya orang lain. Dengan mengikuti kegiatan ini guru dapat membagi ilmunya kepada peserta didik bagaimana menghasilkan karya yang berkualitas. “Biarlah pusing agar mampu berswasunting”, ungkap guru SMA 1 Sumatera Barat ini menutup percakapan. (Refnita)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Reportasenya keren banget
Terimakasih pak lek..baru sadar ternyata reportase saya dikomentari suhu..