Disela -sela kesibukan ku sebagai kepala sekolah Aku sempatkan tiap hari menyisihkan waktu untuk menulis. Dengan maksud supaya menjadi contoh bagi teman- teman guru bahwa belajar itu tak kenal usia.

Banyak diantara guru merasa sudah tua, tidak saatnya lagi wara wiri belajar seperti masa muda. Aku yakin sebuah tindakan jauh lebih efektif dari pada seribu kata tanpa berbuat. Itu kata orang bijak.

Dalam waktu satu bulan aku selesaikan sebuah tulisan. Aku heran kenapa bisa selesai. Tak terkira bahagianya hatiku. Aku kirim tulisan itu ke Media Guru. Alhamdulillah selang dua pekan keluar cover buku, aku makin happy. Lansung aku posting ke facebook,. Sungguh luar biasa teman - teman dunia maya menanggapinya. Sudah ada yang mesan satu dua buku, tapi baru covernya doang.

Ih, Media Guru lama kali ngeditnya. Aku sempat kesal juga karena nggak sabaran mau membaca lansung bukuku itu, tambah lagi permintaan kawan - kawan makin banyak. Bagaimana caranya ya ?

Hampir sebulan aku baru melihat hasil editan buku itu. Alhamdulillah. Aku print out dan aku baca berulang- ulang untuk merevisi hasil editannya. Lalu aku kirim ulang Pdf buku itu kembali.

Tidak lama hasil profredng muncul di emailku. Duh bahagianya makin bertambah. Tak sabaran mau cepat cetak bukunya.

Dua hari kemudian aku kirim untuk di cetak, tepat tanggal 3 Oktober 2018. Hari itu juga aku lunasi ongkos ke Jakarta untuk ikut seminar Hari Guru Nasional tanggal 23 sampai 25 Nofember 2018. "Aha happy - happy day, bukuku pasti siap nih". Gumam hatiku.

Sampailah di hari keberangkatan yang ku tunggu belum juga ada kabarnya. Wah gawat nih. Tapi kata ketua nggak apa - apa kalau bukunya belum selesai cetak. Pedeku kembali pulih. Aku berangkat ke Jakarta.

Luar biasa bertemu dengan penulis- penulis hebat dari penjuru Nusantara. Aku bersyukur hadir di tengah mereka. Satu kalimat yang bisa aku cermati dari mereka, ternyata penulis- penulis itu berjiwa supel, percaya diri, dan pembelajar.

Kembali dari Jakarta hatiku gundah lagi menanti yang tak kunjung datang. Sudah ku WA salah seorang tim cetak MG, namun tak ada balasan. Di telpon nggak di angkat. Ooo.. Alaa. Akankah penantianku sampai pada tahun berikutnya?.

Kelamaan tak sabar tak sabar tak sabar.

Aku tunggu selalu tanpa henti. Karya pertamaku...