AKU Tagur hari ke-38 (365)
Dalam keramaian aku hening
Menikmati kesendirian yang hingar
Meski aku ingin bersuka
Namun terpenjara dalam kesunyian
Aku menangis diantara tertawa
Merintih pilu diantara senyuman
Karena aku, seperti diriku
Tak pernah meminta jadi aku
Aku adalah titik cahaya
Dalam selimut kegelapan
Yang bukan lagi sebagai kiasan
Bukan juga sebagai cercaan
Aku tak bisa berhenti, lalu mundur
Telah tiba melanjutkan jalan
Sampai menemukan yang kucari
Hingga waktu yang menghenti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren diksinya.. salam sukses selalu, bu
Keren puisinya, salam literasi