Dimanakah Matahariku? Tagur hari ke-4 (365)
Matahariku
Kemanakah dirimu gerangan?
Atmosfer ini terasa gelap
Bahkan cahaya kilatpun tak bisa merambat
Oksigen-oksigen kehidupan berkurang sudah
Tabung-tabung mengantri bak ular panjang
Menanti pasokan yang entah kapan datangnya
Tak tahu apakah pohon sudah tak bisa menghasilkan oksigen
Napasku tersengal pelan-pelan
Hanya sujud yang bisa membuatku bertahan
Dalam gelap yang tak bisa ditembus
Oleh lampu sorot sekalipun
Kucari matahari dimana bersembunyi
Akankah dirinya terbit lagi?
Sementara usiaku belum lagi terbenam
Diantara semburat senja yang kelabu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yg menyentuh Bund. Semoga sehat dan tetap semangat.