Penantian Tagur hari ke-17 (365)
Semburat kuning muncul di arah timur
Semilir angin kibaskan rambut putih
Kau ketuk pintu perlahan
Bangunkan diriku yang masih terbuai mimpi
Berjinjit kakimu melangkah pasti
Menuju kamar yang masih tertutup
Duduk bersimpuh menunggu dibukakan
Oleh tangan halus yang terbiasa mengelus
Penantianmu tak kunjung datang
Tak menggoyahkan hatimu untuk menantikan
Sapaan ramah dari sang pemilik bibir
Yang selalu tersenyum ketika dirimu hadir
Kegelisahan terpancar dari matamu
Sorot mata iba memohon pertolongan
Kangenmu tak terbendung
Ingin menemani dirinya yang ada di dalam
Namun kali ini kamu harus menerima
Dirinya tak bisa menemui
Murung seketika dirimu
Harus berpisah untuk sementara waktu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi