Usapan Jemari Tagur hari ke-8 (365)
Malam merangkak naik, jemari itu membelai langit
Menutup pintu terang menggantikan malam
Menolak semua yang hendak mengetuk pintu
Mengabarkan istirahat tuk menyambut hari
Jemari halus perlahan menuntun
Mengajak masuk ke dalam peraduan
Mengusap kening yang telah berkerut
Guratan kelelahan terukir di sana
Jari-jari nan mungil mengusap kaki
Memberikan rasa dingin pada lelahnya perjalanan
Matikan rasa berganti diam
Menikmati aliran yang terus merangkak naik
Perut tersengal kelaparan diam seketika
Desiran angin singgah menghilangkan lapar
Tak ada rintihan dari sebuah tangisan
Jemari tangan pelan mengusap jantung
Menghentikan semua degupan yang saling bersahutan
Bibir yang terbaring sunggingkan senyuman
Melambaikan tangan pada ruhnya yang terbang menerobos ubun-ubun
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar