BUMERANG SURGA
#196#
Perbekalan dalam kulkas sudah kosong, menghilangkan bosan abang adek, maka diajak ke pasar.
Keliling-keliling belanja abang adek semangat, tentu saja ada bonus untuk mereka karena bantu bawa belanjaan.
Perjalanan menuju parkiran setelah belanja, mata abang adek fikus pada seorang kakek yang yang jualan ember, sapu tangan dan lainnya.
Sangat kelihatan lelah di wajahnya, lalu abang adek menarik tanganku.
abang adek : ma, kasihan kakek itu. ( sambil menunjuk )
mama : iya, mau bantu?
abang adek : mau, caranya ( penuh semangat).
mama : ayo kita beli sapu tangan kakek itu.
abang adek : bukannya sapu tangan mama di rumah masih ada?
mama : katanya mau bantu?
abang adek : iya, kenapa kita tidak kasih uang saja.
mama : terkadang jika kita mau bantu orang tidak harus tahu orang itu , kalau kita kasih saja uang, nanti kalau kakek itu tersinggung dan marah gimana? terkadang ada orang yang tidak mau di kasih uang, mereka punya harga diri. ( penjelasan cukup panjang sambil berjalan menuju ke tempat kakek itu ).
mama : maaf pak, permisi ( bangunkan kakek). maaf pak ganggu tidurnya, ini berapa pak? (sapu tangan).
kakek : 3 sepuluh ribu buk ( wajah kakek itu tampak bahagia sekali dan mulutnya mengucapkan alhamdulillah).
abang adek : ma, beli ini juga.
kakek : itu 3000 ribu satu, beli 2 5000 aja. (kembali kakek mengucap alhamdulillah).
mama : sapu tangan ini, boleh 4 pak 10 ribu.
kakek . : maaf buk, tidak bisa ( suara kakek agak lirih).
abang adek : ma, bayar aja langsung, biar cepat ( si kakek tersenyum lihat abang adek mendesak )
mama : baiklah pak, saya ambil.ya ( beri.uang dan kakek itu sangat senang sekali).
abang adek : senang ya ma, lihat wajah kakek itu kelihatan senang sekali dagangannya kita beli. Tapi kenapa pakai tawar , katanya kasihan . kita kalau bantu orang harus ikhlas ma, kan mama yang ajarkan kayaak gitu ( wajah polos adek dan bentuk kritisnya kembali muncul )
mama : siapa bilang mama tidak ikhlas, mama hanya pura - pura tawar supaya tidak ketahuan aja. (ngeles, padahal sudah jadi kebiasaan ketika belanja..wkwkkw..)
abang adek : ooooo gitu ya ma, ya udah, alhamdulillah.( tanpa dosa)
mama : kenapa alhamdulillah ( aku merasa tersindir sama ni bocah ).
abang adek : bersyukur kayak kakek tadi ( dan mereka langsung kabur ke parkiran menghindari omelanku.
bahagia apa yang diajarkan abang adek menerimanya. tapi...
ini namanya SENJATA MAKAN TUAN
BUMERANG SURGA 😍
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi, bun.
salam.literasi bun