DUA MATA SAPI
#230#
Belajar dari mata sapi, maka kita akan belajar bersabar dan menerima kenyataan yang tidak selalu akan memihak oada kita.
Kebenaran tetap kebenaran, namun kadangkala kebenaran ditutupi oleh rasa ego.
Mata sapi, telur ayam yang punya, tapi nama sapi yang memiliki. Sungguh realita yang nyata dan beda dengan kenyataan.
Tapi kenyataan itu harus diterima, entah sampai kapan, itulah kehidupan. Terkadang realita tidak seperti seharusnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!
terima kasih pak