KETIKA ABANG BERTANYA
#Ketika itu kami sedang berduka, air mata tidak berhenti namun kami harus kuat. Si abang hanya diam menatap orang disekitarnya.
Lalu pandangan abang berhenti pada satu lubang. "ma, kenapa ada bilik di sana, kecil sekali". Si abang melihat satu ruang kecil dalam tanah ini.
Orang sekitar melihat ke arah pandangan abang. mata mereka seolah isyaratkan agar bawa abang menjauh dari sana. Namun abang menolak.
Dengan sabar mama menerangkan, "bilik kecil namanya liang lahat bang. hanya itu ruang untuk kita ketika kita sudah tidak.di dunia lagi.
Tidak ada kamar luas , hanya satu bilik kecil untuk sendiri.
Hanya ruang ukuran panjang badan, tidak ada rumah yang mewah.
Hanya gundukan tanah, tidak ada taman luas, sendiri.
"Lalu siapa.teman kita ma?" abang semakin penasaran.
" hanya sholat dan amalan kita" aku lalu diam menahan sesak dada ini. "jadi teman sekolah, teman main tidak ada yang ikut ma". Lalu aku hanya menggelengkan kepala.
Abang hanya diam, lalu satu persatu orang pergi, kini hanya tinggal kami.
Abang diam seriibu bahasa, tida ada lagi pertanyaan, lalu tiba -tiba abang berjalan menjauh. "abang....abang mau kemana?".
Tangannya hanya menunjuk sebuah tempat dan berlalu pergi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
sholat dan amal teman kita. Terima kasih Bun self remindernya.
sama bun